Efektivitas Menganalisa Gejala Sosial Melalui Nobar Film Pendek
- vstory
VIVA – Kehadiran teknologi membawa perubahan besar dalam kehidupan manusia. Salah satunya dalam dunia pendidikan. Seiring dengan berkembangnya teknologi, guru diharuskan untuk dapat memberikan inovasi dalam pembelajaran di sekolah.
Dalam proses pembelajaran tidak semua siswa dapat dengan mudah memahami, mengerti apa yang disampaikan oleh guru. Apalagi dalam mata pelajaran Sosiologi siswa diharuskan untuk dapat mengkaji, menganalisis gejala sosial yang ada dalam masyarakat.
Rasa malas, rasa lelah karena sedari pagi sudah belajar, sudah tidak fokus, mata pelajaran di jam siang, dan lain sebagainya terkadang menjadi kendala dalam proses pembelajaran. Selain itu kesulitan untuk mengkaji dan menganalisa gejala sosial dalam masyarakat menjadi sebuah tantangan bagi seorang guru untuk dapat menambah inovasi dalam pembelajaran. Akhirnya, muncullah ide dengan mempertontonkan film-film pendek “Nobar”.
Banyak film pendek di akun YouTube ravacana film dengan judul seperti Tilik, Anak Lanang, atau berbau analisa lebih besar sebagaimana di akun watchdoc seperti yang pernah buming “Sexy is Killer” tentang pertambangan dan banyak film lainnya yang asyik untuk dianalisa. Sehingga selain peserta didik dapat menonton film juga dapat belajar, sebagaimana pepatah bilang menyelam sambil minum air.
Menonton film menambah antusias peserta didik pada saat pelajaran berlangsung, biasanya di jam siang yang tertinggal hanya sisa tenaga dari pagi seperti ngantuk, malas, ingin cepat pulang. Dengan menonton film seperti menambah nyawa bagi peserta didik. Fokus ke film, materi jadi lebih mudah dipahami dengan menganalisa film sesuai dengan kondisi sehari-hari dan peserta didik juga mendapatkan hiburan dari tontonan film tersebut.
Dalam sosiologi, ada sebuah teori yang relevan dengan metode belajar ini, yaitu teori Fungsionalisme struktural menurut Robert King Merton. Teori ini menjelaskan bahwasanya segala hal baik itu, aktivitas keseharian sampai metode belajar seperti Menonton Film “Nobar” pasti memiliki fungsi yang dapat diuraikan.
Fungsi dari metode belajar dengan Menonton Film “Nobar” peserta didik mempu menganalisa gejala sosial dalam masyarakat melalui visual film yang ditonton. Dan menurut Merton, ini adalah fungsi manifes atau fungsi asli dari kegiatan tersebut.
Adapun Merton juga membagi fungsi tidak hanya pada manifes, Merton juga menjelaskan fungsi lain yaitu laten, fungsi laten adalah fungsi yang tersembunyi. Dan fungsi laten dari metode belajar dengan menonton film “Nobar”, peserta didik dapat mendapatkan hiburan dari tontonan tersebut, pembelajaran jadi tidak membosankan, menghilangkan rasa jenuh juga dapat mengambil hikmah atau pelajaran dari sebuah peristiwa/fenomena dari film tersebut. (Aizah Maudyah, S. Sos., Guru MA Darul Ulum Waru Sidoarjo)