Kepada Kalian Wanita, Kami Para Lelaki Juga Memiliki Batas Kesabaran

Merasa cantik
Sumber :
  • vstory

VIVA – Kami para lelaki benci sekali berhadapan dengan semua rasa gengsi yang kalian miliki. Terlebih lagi pada saat kalian merasa diri kalian sangat berharga dan merasa kalau kalian tidak mudah untuk diraih. Bagi kami, itu hanyalah sesuatu omong kosong.

Mengenal Nostradamus, Sosok yang Ramal Kemunculan Hitler, Bom Hiroshima Hingga Bencana 2024

Ingatlah, orang yang sudah mengorbankan waktu untukmu, pantas dihargai. Walaupun hanya semenit saja, mereka pantas dihargai. Bukan dihargai dengan uang, tapi dengan sikap. Sikap yang biasanya kalian buat secuek mungkin seolah tidak peduli atau mungkin memang tidak peduli. Kalian itu, yang merasa cantik dan memiliki banyak uang, bertingkah seolah punya tingkat tersendiri untuk dikejar oleh kami, para lelaki.

Kalian, memancing perjuangan kami. Kalian senang melihat itu semua. Bahkan pada saat kami mencoba memberikan apa yang kami bisa berikan untuk kalian. Kalian menikmati pemandangan itu. Kalian senang ketika ada laki-laki yang memperjuangkan kalian habis-habisan.

Sastrawan dan Sosiolog Ignas Kleden Meninggal Dunia

Kami, para laki-laki, mengetahui akan hal itu. Tapi kami tetap berjuang untuk kalian. Alasannya? Harapan! Kami, para lelaki yang cenderung bodoh dalam hal percintaan, selalu berharap untuk bisa bersama kalian. Walaupun harapannya sangat kecil.

Pada akhirnya, kami pun hancur ketika kalian memilih lelaki yang lebih tajir dan tampan, yang jelas bukan tandingan kami. Kami dipenuhi oleh ketidakpastian kalian. Dipenuhi oleh hal-hal kecil yang kalian buat. Yang tanpa sadar kami anggap sebagai sebuah harapan. Kalian berpikir bahwa kami, yang mencintai kalian, akan terus ada saat kalian sedih.

Heri Chandra Santosa Menghidupkan ‘Pesantren’ Sastra di Lereng Medini

Karena itu, sebagian besar dari kalian tidak tega untuk mengatakan penolakan kepada kami. Kalian takut kami hilang. Eh salah, kalian takut pelarian kalian hilang, haha!!! Memang, kami pasti akan ada saat kalian bersedih dan kami juga bersedia mengusap air mata kalian. Menempuh perjalanan jauh demi kalian. Memberikan waktu kami untuk kalian. Sampai memaksakan kemampuan untuk membuat kalian bahagia.

Tapi, kami juga manusia. Kami ternyata memiliki batas kesabaran. Tidak ada orang yang nyaman hidup dalam ketidakpastian. Termasuk juga aku. Apalagi ketika kami, para lelaki, tahu bahwa kami hanya didiamkan untuk menjadi cadangan kalian saja. It hurts. But we should deal with it. Jadi, kami sudahi perjuangan kami di sini. Masih banyak yang pantas untuk kami perjuangkan.

Terima kasih. Ketika kalian bertemu dengan laki-laki lain yang memperjuangkan kalian seperti kami, tolong hargai mereka. Karena kami pun tidak ingin menambah jumlah kami, laki-laki dengan luka di hati.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya
Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.