Surat Kecil untuk Mama

Ilustrasi kasih sayang ibu.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Surat Kecil untuk Mama

Gandeng Sejumlah Kampus di Indonesia, Maxnovel Tumbuhkan Minat Baca Melalui Karya Fiksi

Ma, tahukah kau seberapa besar penyesalanku? Rasa rinduku? Rasa banggaku?

Semua kepadamu dan untukmu, Ma

Mengenal Nostradamus, Sosok yang Ramal Kemunculan Hitler, Bom Hiroshima Hingga Bencana 2024

Di hari itu,

Saat aku tahu bahwa kau sedang kunjung membaik setelah kuantar engkau berobat,

Sastrawan dan Sosiolog Ignas Kleden Meninggal Dunia

Saat kau merasa bahwa efek berobat tersebut membuatmu lebih baik; Bisa makan, bisa lega dan sedikit bahagia

Tapi aku justru menghancurkan itu semua

Aku kembali membuka cerita masa lalumu yang sedang berusaha engkau kaburkan

Hingga tak sadar, aku begitu melukai hatimu saat itu

Engkau menangis menyesali perbuatanmu padaku di masa lalu

Tapi karena tertahan gengsi, aku pun berusaha mengabaikan katamu

Padahal, tahukah engkau? Batinku lebih menangis keras karena itu, Ma

Saat ku tahu bahwa sedikit kataku seakan kembali membunuh jiwa semangatmu

Saat kutahu bahwa karena itu sakitmu kembali menyapamu

Dengan bertambah sakit tentunya, sebab engkau juga semakin memikirkan semua ulahku

Ma…

Hari ini,

Ada kawan  asrama yang berbahagia

Menerima paket beserta sepucuk surat dari ibu tercintanya

Seketika, aku teramat merindukanmu, Ma

Dia bahagia, sementara aku meneteskan air mata

Air mata haru seakan aku pernah berada di masanya

Sebuah masa, di mana aku diperlakukan orangtua yang ditinggal merantau anaknya

Sebagaimana umumnya; Berangkat diantar, setiap bulan dijenguk, makanan kesukaan dikirimkan, pulang dijemput, dan lain sebagainya

Namun, setelah aku mengingat keras

Nampaknya memoriku tak pernah menyimpan semua kenangan itu, Ma

Tak pernah kurasakan sensasi sebegitu indahnya di tanah rantau, sepanjang usia

Ma...

Meski aku tak pernah merasakan itu semua,

Namun aku sangat bangga padamu

Engkaulah wanita perkasa nan tangguh yang ku punya

Engkau rela melepasku ke tanah rantau sejak usiaku masih SLTA

Engkau rela melepasku berjuang menimba ilmu hingga bertitle strata dua

Padahal kutahu, sebetulnya engkau teramat berat melakukan itu semua

Di saat teman-temanmu sudah memanen hasil dari pekerjaan anak-anaknya

Engkau justru masih harus mengucurkan keringat dan air mata

Sebab diriku yang belum mampu mencukupi kebutuhan yang kau pinta

Perjuanganmu luar biasa, Ma

Di tengah kesusahan yang semakin melanda

Engkau selalu mengalah demi keinginanku untuk terus berusaha

Di tengah komporan para tetangga yang belum terbiasa dengan kesadaran akan tingginya pendidikan

Engkau justru terus menguatkan dan mengangkat semangatku dalam doa-doa

Ma...

Aku tahu, bahwa engkau selalu merindukanku

Dalam hati dan nalurimu, engkau selalu ingin menjengukku

Aku pun sadar, bahwa sebetulnya engkau menginginkan agar ku segera kembali

Terus berada di sampingmu, bercanda denganmu, setia menemani hari tuamu

Namun hingga kini, engkau masih bertahan dan rela melepasku yang semakin jauh darimu

Dan kini aku tahu, penyebabmu yang selalu berusaha cuek akan kabar dan keadaanku hanyalah Satu

Bukan karena tak rindu

Bukan pula sebab tak mengingatku

Namun, hanya karena terhalang biaya semata

Tak apa, Ma

Asal engkau selalu bahagia nan gembira menyambut kepulanganku

Juga senantiasa mengirimkan segenap doa terbaikmu padaku

Aku bahagia dan ingin selalu membahagiakanmu, Ma

Mamaku tercinta, tiada duanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya
Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.