Kisah Imam Al-Ghazali, Termotivasi Ejekan Perampok

berdoa
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Ketika manusia dilahirkan, ia memiliki dua kesempatan yang seimbang seperti dua sisi timbangan yang tidak lebih berat salah satunya. Kesempatan itu berupa kesempatan baik dan kesempatan buruk. Kemudian ia memiliki serentetan ujian yang tak ada henti-hentinya. Ujian tersebut bisa berupa yang baik seperti pujian atau yang buruk seperti celaan, hinaan atau ejekan.

Kata-kata Motivasi Ini Bakal Bikin Kamu Semangat Jalani Hari

Rasulullah SAW adalah seorang manusia yang memiliki akhlak mulia. Dikenal sebagai orang paling jujur bergelar Al-Amin. Ketika beliau menyampaikan kebenaran kepada kaumnya, yaitu perintah untuk meng-Esakan Allah, maka orang-orang yang tadinya menghormati Beliau kemudian mencela, mengejek dan menghinanya.

Orang-orang menuduh beliau sebagai majnun atau ‘kerasukan jin’. Yang lain menyebut Beliau sebagai seorang penyair. Bahkan ada yang menyebut beliau sebagai pendusta dan lain sebagainya. Allah melukiskan orang-orang beriman yang sejati dengan orang yang tidak takut celaan seseorang melainkan menjadikan itu sebagai motivasi dan anugerah yang diberikan oleh Allah karena dengan itu ia bisa memperbaiki dirinya (QS 5:59).

Agar Tetap Stabil dalam Menjalani Hidup, Pentingkah Motivasi Diri?

Ada kisah dari seorang filsuf terkenal bernama Abu Hamid Muhammad bin Muhammad atau lebih dikenal dengan nama Al-Ghazali. Imam Al-Ghazali adalah seorang ulama, ahli pikir, ahli filsafat Islam yang terkemuka yang banyak memberi sumbangan bagi perkembangan kemajuan manusia. Ia adalah orang yang sangat sederhana. Bahkan beliau dipanggil Al-Ghazali karena ayahnya adalah seorang pemintal benang tenun (Ghazali dalam bahasa arab berarti benang tenunan).

Penghasilan dari memintal benang tenun hanya cukup untuk memenuhi keluarganya sehari-hari. Dari kesederhanaan itulah muncul seorang sosok yang melambung tinggi dengan kerendahan hatinya. Karena walau hidup dalam keadaan serba kekurangan, beliau adalah seorang pecinta ilmu pengetahuan.

Cinta Laura Anggap Rasa Minder sebagai Motivasi

Pada suatu hari, ketika Al-Ghazali bepergian, beliau dicegat oleh sekelompok perampok. Pada saat itu Al-Ghazali tidak memiliki uang ataupun harta benda yang berharga. Hanya ada kitab-kitab hasil tulisan tangannya. Kitab-kitab itu kemudian diambil oleh perampok dan Al-Ghazali meminta agar kitab itu dikembalikan.

Menurutnya, buku atau kitab itu sangat berharga baginya. Perampok malah tertawa mengejek Al-Ghazali. Mereka lalu menasihati Al-Ghazali dengan beberapa ejekan yang dilontarkan.Perampok tersebut berkata, "Untuk apa kamu belajar kalau kamu masih tergantung pada buku. Bukankah ilmu itu di dada bukan di buku?" ejek perampok itu.

Kemudian perampok itu mengembalikan kitab-kitab tersebut kepada Al-Ghazali. Mungkin al-Ghazali selamat, namun ada semacam hentakan psikologis yang masuk pada lubuk hatinya. Peristiwa tersebut membawa pengaruh besar dalam jiwa Al-Ghazali. Sejak peristiwa itulah, Imam Al-Ghazali menjadi rajin menghafal semua kitab-kitabnya karena mengingat ejekan dari perampok tersebut.

Sebagaimana pepatah mengatakan, ambillah ilmu walau dari lubang (pantat) ayam dalam artian memberikan kita sebuah pandangan bahwa tidak selalu yang keluar dari lubang pantat ayam itu kotor, karena telur ayam juga keluar dari lubang tersebut. Demikian pula kisah Imam Al-Ghazali yang mendapat sebuah motivasi besar walaupun awalnya adalah sebuah ejekan yang keluar dari mulut perampok. 

Jadikanlah hinaan, celaan, dan ejekan sebagai motivasi untuk terus meningkatkan kualitas diri. Yang dihina belum tentu hina yang menghina belum tentu mulia. Yang terpenting kita tetap berada pada koridor yang benar, walau banyak kekurangan. Itu tidak akan mengurangi kemuliaan seseorang selagi orang tersebut berada dalam jalan yang lurus sesuai perintah Allah SWT.

(Penulis: Alwi Husein Al Habib?, Ketua Bidang Pemberdayaan Manusia di Center for Democracy and Religious Studies (CDRS) Kota Semarang dan Mahasiswa Jurusan Tafsir Quran di UIN Walisongo Semarang)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya
Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.