Begini Potret Kehadiran Es Batu di Indonesia

es batu
Sumber :
  • vstory

VIVA – Seperti telah kita ketahui, es batu merupakan bahan yang bisa membuat minuman kita lebih enak dan segar, kebanyakan orang pasti menyukai es batu. Terlebih halnya kita sekarang sedang berada di bulan Ramadahan. Dimana, minuman yang dicampuri dengan es batu sangatlah banyak dijual oleh para pedagang.

Geger Hujan Es Berbentuk Virus Corona, Peringatan dari Tuhan?

Lepas dari hal itu tahukah kamu awal mula adanya es batu di Indonesia? Maka dari itu saya akan coba mengulas sejarah dari es batu ini. Awal mula es batu dikenal oleh bangsa Indonesia tepat pada tanggal 18 november 1846, kedatangan es batu ke Indonesia ini membuat para penduduk Indonesia heboh.

Es batu ini pertama kali dibawa oleh kapal besar dari Boston Amerika Serikat yang dipesan oleh Roselie En Co. Es batu tersebut dibongkar pada keesokan harinya. Berita ini diakses dari surat kabar Javashce Courant, dimana sehari sebelum kedatangan es batu ini, beritanya sudah tersebah terlebih dahulu dikalangan rakyat Batavia.

Sinar Matahari Bisa Dipakai untuk Bikin Es Balok

Seperti kita ketahui teknologi pada saat itu belum canggih seperti sekarang yang sudah ada lemari pendingin yang dapat membantu keawetan dari es batu, pada saat itu es batu ditutupi dengan selimut wol agar bisa tetap bertahan atau tidak mencair.

Es batu pada saat itu merupakan hidangan yang mewah, dimana hanya orang-orang tertentu yang dapat menikmati kenikmatan dari es batu, yaitu dari golongan kecil Belanda yang bertempat tinggal di Kawasan Mester ( sekarang Jatinegara, Jakarta Timur ) atau Weltevreden ( sekarang sawah besar, Jakarta Pusat).Mereka menggunakan es batu ini untuk menikmati bir.

5 Masalah Kulit Ini Bisa Diatasi Pakai Es Batu, Cobain Deh

Dengan begitu, bisa kita tafsirkan bahwa pada saat itu es batu bukan barang murah seperti sekarang. Harga dari es batu sendiri ini adalah 10 sen Gulden setiap 500 gram, nominal tersebut merupakan nominal yang sangat mahal pada saat itu.

Setelah mengetahui bahwa, es batu ini hanya diperuntukkan untuk orang-orang terkemuka maka dari situlah muncul perbincangan atau banyak orang yang membicarakannya, mereka membicarakan bahwa es batu ini bisa menjadi obat untuk sariawan. Ada yang mengatakan es batu ini adalah batu-batu putih kristal yang kalau kita pegang bisa membuat tangan kita kaku.

Sampai tahun 1870 es batu ini masih di impor dari Boston. Proses pembuatan es batu pada saat itu menggunakan pembekuan air menggunakan alat atau media larutan garam (Brine) yang memilki suhu mendekati titik beku larutannya. Proses pendinginn Brine ini dibantu oleh sirkulasi bahan pendingin yaitu refrigerant ammonia.

Setelah 25 tahun berlalu di Indonesia baru memilikii pabrik pembuat es batu yang diplopori oleh Kwa Wan Hong pengusaha dari Tionghoa. Ia lahir pada tahun 1861 di Semarang Jawa Tengah, ayahnya berasal dari tiongkok dan pernah menjadi sekretaris walikota.

Kwan Wan Hong ini menempuh pendidikan yang cukup baik, usaha yang ia tekuni awalnya adalah pengusaha kayu, kemudian beralih ke dapur dan akhirnya pada tahun 1895 ia mendirikan pabrik es batu pertama di Indonesiadan ia memperoleh kesuksesan dari pembangun pabrik es tersebut.

Menurut Sam Setyautama dalam Tokoh-Tokoh Etnis Tionghoa di Indonesia, Hong mencoba membuka pabrik limun dan percetakan Hap Seng Kong Sie tertua di Jawa Tengah pada agustus 1901. Kemudian selain itu Hong mengembangkan usaha es batunya dengan membangun tiga pabrik es batu diantaranya di Semarang pada tahun 1910, tegal tahun 1911 dan pekalongan tahun 1911.

Dengan adanya ketiga pabrik tersebut Hong tidak cepat merasa puas sehingga ia berhenti disitu, setelah es batu peminatnya meingkat Hong pun mendirikan pabrik es batu lagi di Surabaya pada tahun 1924 dan 1926. Ia pun berpindah dan menetap dua tahun setelah pembangun pabrik di Surabaya.

Kemudian dengan kesuksesannya yang telah teruji di beberapa daerah dengan adanya pabrik es batu ia pun membangun kembali pabrik es batu di Jalan Prinsenland (Mangga Besar ) dan Rawa Bening di Meester Cornelis, Jatinegara. Pada 1930, dia mengeksekusi pabrik es Soen Sing Hien di Sumedang Jawa Barat, dan membangun satu pabrik minyak kelapa di Kutoarjo.

Dengan kesuksesan yang dicapai oleh Hong dari perusahaan es batunya, ia kerap menyumbang dana untuk kegiatan TiongHoa Hwee Koan, organisasi pada 1900 untuk menjadi pusat bagi keseluruhan pergerakan Tionghoa untuk reformasi adat istiadat dan Tradisi Tionghoa.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya
Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.