-
VIVA - Pengalaman Terbang dengan Rapid Test Antigen (3). Di media cetak dan online terbitan "Kota Daeng" Makassar, diberitakan kalau Gubernur Sulawesi Selatan Prof Nurdin Abdullah "meng-GRATIS-kan" Rapid Test Antigen bagi penumpang pesawat di bandara.
Faktanya, saya tetap bayar Rp175.000 dan harus antre berjam-jam untuk mendapatkan secarik kertas keterangan "sehat" itu. Pelayanan dilakukan di bandara, dari jam 06.00 - 17.00 WITA, dijamin antre.
Rupanya program rapid gratis versi Pak Gubernur tersebut, digelar terpisah di bandara. Di pintu keluar penumpang VIP dan pejabat. Terkesan eksklusif. Daftarnya pun via online, juga dibatasi hanya sampai 100 orang/hari.
Di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin di Maros, Sulsel, sepekan ramai oleh calon penumpang yang antre Rapid Test Antigen, antisipasi penyebaran Covid-19. Saya sampai dua hari berturut-turut baru kebagian antrean.
Rapid Test ini sebagai syarat bagi mereka yang mau bepergian menggunakan pesawat terbang. Syarat tersebut berlaku selama libur Natal 2020 dan Tahun Baru 2021. Banyak pula informasi yang simpang siur. Rapid ini dibayar apa gratis?
Sebenarnya masih ada waktu beberapa hari lagi, untuk siap ke bandara sesuai jadwal penerbangan saya dari Makassar pulang ke Jakarta.
Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.