Serikat Pekerja Pertamina Kepung Kantor Menteri Rini

Serikat Pekerja Pertamina demo di depan kantor Menteri BUMN
Sumber :
  • VIVA / Fikri Halim

VIVA – Serikat Pekerja PT Pertamina menggelar unjuk rasa di depan Kementerian BUMN pagi ini, Jumat 20 Juli 2018. Mereka menolak penjualan aset PT Pertamina dan menolak akuisisi PT Pertagas oleh PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN).

Peringati Hari Kartini, Peran Perempuan dalam Industri 4.0 Jadi Sorotan di Hannover Messe 2024

Pantauan VIVA, mereka berkumpul di depan pagar Kementerian BUMN melakukan orasi dengan suara lantang mendesak Menteri BUMN Rini Soemarno segera membatalkan sejumlah langkah penjualan aset Pertamina. Puluhan petugas kepolisian pun tampak berjaga di depan mengamankan situasi unjuk rasa.

"Bu Rini kami menuntut CSPA (Conditional Sales and Purchase Agreement) itu segera dibatalkan, tolak akuisisi. Sinergi kami mau, tapi akuisisi kami tolak mati-matian," ujar seorang orator dengan pengeras suara dari atas mobil pikap.

Ajang JDM Funday Mandalika 2024 Bukan Sekadar Balapan Mobil Jepang

Perusahaan Gas Negara sebelumnya memang mengumumkan integrasi PT Pertamina Gas (Pertagas) ke PGN. Integrasi itu dilakukan melalui proses pengambilalihan saham Pertagas yang dimiliki Pertamina, dengan total nilai sebesar Rp16,6 triliun atau setara dengan 51 persen dari seluruh modal ditempatkan dan disetor dalam Pertagas.

Selain itu, massa pendemo menuntut surat penjualan aset kilang yang ditandatangani oleh Menteri BUMN Rini Soemarno segera dibatalkan. Dalam surat itu memang disebutkan adanya rencana penjualan aset kilang salah satunya Kilang Cilacap dan Balikpapan.

Daftar Sepeda Motor yang Cocok Diisi BBM Pertalite

"Jangan kau hancurkan Pertamina, kami ada untuk Ibu Pertiwi bukan Ibu Rini atau Ibu Nyai. Ibu tidak ikut membesarkan Pertamina, para senior kami lah yang membesarkan Pertamina, jadi jangan menjual Pertamina," tegasnya.

Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga PT Pertamina Patra Niaga, Maya Kusmaya

Masa RAFI 2024, Konsumsi Avtur Naik 10%

Selama periode Satgas RAFI dibandingkan normal untuk Avtur naik sekitar 10,7%. Peningkatan ini lebih tinggi dibandingkan proyeksi awal yang kami hitung.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024