- Vivanews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews - PT Pertamina (Persero) mencatat tren konsumsi bahan bakar minyak (BBM) non subsidi atau Pertamax terus naik hingga 10 persen pada tahun ini. Hal itu akibat kesadaran masyarakat yang sudah tinggi untuk tidak mengonsumsi BBM bersubsidi.
Vice Presiden Corporate Communication Pertamina, Mochamad Harun mengatakan tren konsumsi Pertamax naik rata-rata dari 2.000 kiloliter (KL) pada semester I-2010 menjadi 2.200 KL per hari pada triwulan III-2010 ini.
"Pada 2009 rata-rata 1.800 KL, semester pertama tahun ini 2.000 KL, dan sekarang sekitar 2.200-2300 KL," kata Mochamad Harun di Hotel Millenium Jakarta, Kamis 18 Oktober 2010.
Kenaikan konsumsi ini, menurut Harun, akibat kesadaran masyarakat beralih dari BBM bersubsidi menjadi Pertamax yang cukup tinggi. Namun, pertumbuhan konsumsi Pertamax belum cukup merata di Indonesia. "Paling tinggi memang masih didominasi di daerah Jabodetabek," katanya.
Harun memprediksi, akan terjadi sedikit penurunan konsumsi Pertamax di akhir tahun akibat harga Pertamax yang naik pada 1 November 2010 lalu. Kenaikan harga Pertamax murni akibat kenaikan harga minyak dunia.
"Masyarakat Indonesia sensitif terhadap harga. Trennya akhir tahun, harga minyak dunia naik karena konsumsi bahan bakar naik di belahan bumi utara," ujarnya.
Ada Lampu Jalan di Jakarta Bisa Terkoneksi sama Internet
Anak usaha Jakpro menginisiasi pemanfaatan lampu jalan milik Pemerintah Provinsi Jakarta untuk dikembangkan menjadi PJU Pintar. Bisa terkoneksi internet dan 5G.
