- VIVAnews / Renne Kawilarang
VIVAnews - Bank Dunia menilai Indonesia perlu menerapkan standar-standar audit dan pelaporan finansial sesuai aturan internasional. Langkah itu diharapkan bisa menarik investasi asing lebih banyak lagi.
"Dengan selarasnya standar-standar audit dan pelaporan finansial Indonesia dengan internasional, para investor asing dapat memperoleh laporan keuangan yang lebih kokoh dari perusahaan-perusahaan Indonesia," kata Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia, Stefan Koeberle di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin, 14 November 2011.
Stefan melihat, paling tidak terdapat enam rekomendasi dari Bank Dunia yang bisa diterapkan Indonesia dalam laporan keuangannya. Rekomendasi itu diharapkan bisa meningkatkan infrastruktur audit dan keuangan.
Rekomendasi Bank Dunia itu adalah pembaruan kerangka kebijakan yang diikuti penyelarasan sepenuhnya dengan standar audit dan akuntansi internasional. Bank Dunia juga merekomendasikan penguatan kapasitas Ikatan Akuntansi Indonesia dan Institut Akuntan Publik Indonesia.
Rekomendasi lain yang disarankan adalah membangun kapasitas praktik audit skala kecil dan menengah serta membangun kapasitas Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) dan Bank Indonesia dalam meninjau laporan keuangan.
Regional Manager, Financial Management, Kawasan Asia Timur dan Pasifik Bank Dunia, Samia Msadek, mengatakan rekomendasi tersebut dapat digunakan untuk menyiapkan suatu rencana aksi negara yang komprehensif.
"Bertujuan untuk makin memperkuat kerangka kelembagaan audit dan akuntansi. Secara ideal, pengembangan berikutnya jangan sampai mengganggu kemajuan yang telah dicapai oleh kerangka yang telah ada," kata Samia.
Penerapan rekomendasi tersebut, Samia melanjutkan, sebaiknya merupakan proses kolaboratif di antara badan-badan pengatur sektor keuangan, profesi akuntansi, dan mitra-mitra pembangunan internasional. (art)
Kemenkominfo Mengadakan Chip In “Periksa Fakta Sederhana”
Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo RI) mengadakan kegiatan chip in yang mengusung tema “Periksa Fakta Sederhana” pada tanggal 26 April 2024.
