Minyak Naik, Pemerintah Pantau Selat Hormuz

Selat Hormuz, jalur minyak dunia di Iran.
Sumber :
  • Reuters/Xinhua

VIVAnews- Pemerintah terus memantau perkembangan harga minyak dunia khususnya dengan keadaan Selat Hormuz yang tengah memanas. Kondisi Selat Hormuz berpotensi menaikan harga minyak dunia yang akan memberi tekanan fiskal.

Menurut Menteri Keuangan, Agus Martowardojo, untuk mengantisipasi hal tersebut Indonesia telah memiliki dana cadangan resiko fiskal. Dana ini diperuntukan sebagai antisipasi perubahan asumsi yang telah diperkirakan.

Agus menjelaskan pemerintah memiliki cadangan fiskal Rp15 triliun, cadangan sosial Rp40 triliun, cadangan dalam bentuk subsidi non BBM sebesar Rp40 triliun, cadangan beras Rp2 triliun.

"Ini belum termasuk mencari pinjaman khusus untuk ketahanan pangan yang dimungkinkan Undang Undang," ujarnya di Gedung DPR, Jakarta, Selasa 24 Januari 2012.

Pemerintah juga telah mempersiapkan rencana perubahan anggaran apabila terjadi perubahan asumsi yang tertuang dalam APBN-P nanti. "Kalau harga minyak tinggi dan itu berimplikasi kepada anggaran, kita akan ajukan APBN-P," tuturnya.

Selain dari sisi fiskal, tambahnya, pemerintah turut terus berupaya menggenjot sektor rill nasional apabila terjadi implikasi dari perubahan kondisi global.

"Kita mau meyakinkan riil sector kita bergerak dan meyakinkan ada social security bagi masyarakat kita khususnya yang miskin," terangnya.

Miss Universe Indonesia 2023, Fabienne Nicole Ceritakan Pengalaman Pertama Lewat Cinta yang Salah
Sekretaris Kementerian BUMN, Rabin Indrajad Hattari

Tambah Dua VLGC, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

PT Pertamina International Shipping (PIS) memperkuat posisinya sebagai pengangkut LPG 'top tier' di Asia Tenggara dengan menambah dua kapal tanker gas raksasa VLGC.

img_title
VIVA.co.id
9 Mei 2024