- istockphoto
VIVAnews - Perusahaan kosmetik PT Martina Berto Tbk merogoh kocek hingga Rp44 miliar untuk membangun pabrik jamu dan obat herbal. Dana itu akan digunakan selama tiga tahun secara bertahap.
"Pada 23 April 2012 peletakan batu pertama pabrik jamu dan obat tradisional telah dilaksanakan," kata Direktur Utama Martina Berto, Bryan David Emil, dalam paparan publik perseroan di kantornya, Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta, Rabu 6 Juni 2012.
Menurut Bryan, pembangunan pabrik ini diharapkan bisa selesai pada semester pertama 2013, sehingga bisa mulai berproduksi pada pertengahan tahun depan. Kapasitas produksi pabrik dirancang bisa menghasilkan 269 ton dengan perhitungan satu kali shift.
Rencananya, tanah seluas 9 hektare di kawasan Cikarang akan digunakan untuk pembangunan pabrik itu. Di lokasi tersebut, perusahaan juga akan membangun kampung organik atau green factory. "Ditanam di situ, terus diproses di pabrik juga. Tambahan dari petani-petani binaan," ungkapnya.
Bryan mengakui, pabrik yang dimiliki Martina Berto sebelumnya menyewa dari pihak lain dengan kapasitas di atas 200 ton per tahun. Untuk pabrik baru, perusahaan berjanji akan menerapkan standar dan pembaharuan yang diuji oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Untuk mesin, perseroan masih mengkaji untuk membeli dari luar negeri. Terutama dari Taiwan, China maupun Korea. Sementara itu, untuk mesin yang lebih sederhana akan dibeli dari dalam negeri. (art)