HK Tawarkan Kereta Layang Atasi Macet di DKI

Gedung Hutama Karya (HK)
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVAnews - Perusahaan konstruksi plat merah Hutama Karya (HK) akan mengurangi kemacetan Jakarta dengan membangun kereta layang di median jalan tol yang tidak digunakan.

Direktur Utama PT Hutama Karya Tri Widjajanto Joedosastro menjelaskan dalam usulan yang disiapkan oleh Hutama Karya, terdapat lima tahap proyek kereta layang yang diusulkan oleh perseroan.

" untuk tahap pertama, lalu ada Bogor-Cawang-Slipi, Slipi-Serpong dan Serpong-Bandara Soekarno-Hatta," kata Tri Widjajanto Joedosastro kepada VIVAnews.

Tri menjelaskan kereta layang ini akan menjadi model transportasi intermoda yang terintegrasi, dari kereta listrik, busway hingga MRT. Dalam konsep ini, Hutama Karya akan menjadikan Cawang menjadi titik sentral bertemunya Kereta dan Busway dan Semanggi sebagai titik sentral kereta listrik dengan MRT.

Untuk pembangunan kereta layang ini Hutama Karya akan memanfaatkan median jalan tol yang selama ini tidak dimanfaatkan dan dalam pembangunannya tidak mengganggu mobil pengguna jalan tol. Dipilihnya transporatasi kereta listrik ini karena dapat mengangkut orang dengan jumlah banyak, tidak seperti jalan tol yang mengangkut mobil.

"Kalau kita prinsipnya mengusulkan terobosan ini dengan memanfaatkan median toll, untuk mengatasi kemacetan. konsep yang diangkut orangnya bukan mobilnya," paparnya.

Keretanya sendiri dipilih kereta listrik ataupun menggunakan kereta bertenaga matahari yang lebih ramah lingkungan. Hal ini, lanjutnya, sudah lumrah dilaksanakan di negara-negara lain untuk mengatasi kemacetan di daerah perkotaan.

Tri mengaku sedang menghitung berapa total investasi yang diperlukan, namun satu hal yang pasti proyek ini akan menelan biaya yang besar. Untuk itu, Ia meminta adanya bantuan dari APBN untuk membangun proyek infrastruktur ini untuk menekan harga tiket penumpang.

"Pak Dahlan telah meminta Hutama Karya mengajukan usulan ini sesegera mungkin ke Kementerian Perhubungan, namun secara informal kami sudah diskusi dengan instansi terkait. Ini menyangkut banyak orang sehingga menjadi salah satu alasan menggunakan dana APBN, konstruksi mestinya dibangun dengan APBN," katanya.

Sudah Dekati Menantu Namun Masih Berjarak, Apa yang Perlu Dilakuan Ibu Mertua, Ini Kata Mamah Dedeh
Proses evakuasi kecelakaan bus SMK Lingga Kencana Depok di Ciater, Subang

Pengakuan Mengejutkan Sopir Bus Maut Subang Ungkap Penyebab Kecelakaan

Sadira, Sopir bus maut Trans Putera Fajar di Ciater, Subang, Jawa Barat yang membawa rombongan SMK Lingga Kencana Depok, mengaku sudah tahu kalau kondisi rem sempat berma

img_title
VIVA.co.id
14 Mei 2024