RI Masuk Daftar Negara Asia Penghasil Miliarder

Yang Huiyan, Taipan China
Sumber :
  • thebeijinger.com

VIVAnews - Kendati mengalami penurunan jumlah populasi orang superkaya (ultra high net worth/UHNW) terbesar setahun terakhir, Asia diyakini bisa membalikkan kondisi tersebut dalam beberapa tahun mendatang. 

Perusahaan yang khusus mendalami orang-orang superkaya, Wealth-X, dalam laporannya mengakui keyakinannya bahwa orang superkaya Asia akan bangkit kembali. Keyakinan itu dipengaruhi oleh kuatnya sistem keuangan dan perekonomian di kawasan itu.

"Kami yakin, tren penurunan ini akan berbalik di masa depan," kata Chief Executive Officer (CEO) Wealth-X, Mykolas D Rambus, dalam laporan World Ultra Wealth Report 2012-2013 yang diperoleh VIVAnews.

Dalam laporannya, Wealth-X membatasi definisi orang superkaya dunia sebagai kalangan yang memiliki harta kekayaan minimal US$30 juta atau setara Rp270 miliar (kurs Rp9.000 per dolar AS). Harta tersebut berasal dari kepemilikan saham di perusahaan publik dan tertutup, investasi properti, koleksi karya seni, pesawat, uang tunai, dan berbagai jenis aset lainnya.

Wealth-X memperkirakan empat negara di Asia sebagai pusat pertumbuhan orang-orang superkaya dari kawasan ini. Keempat negara itu adalah Indonesia, India, Mongolia, dan China. 

Berikut adalah penjelasan Wealth-X yang memberikan gelar hotspot bagi keempat negara tersebut:

1. India

Negara dengan skala ekonomi terbesar di Asia ini mengalami perlambatan pertumbuhan menjadi 6,9 persen pada 2011 dan diprediksi menjadi 6,6 persen pada 2012.

Perlambatan ini karena ketidakpastian perekonomian dunia, serta kebijakan moneter yang diperketat oleh bank sentral India. Akibatnya, tingkat suku bunga meningkat dan arus investasi melamban.

Wealth-X mencatat India memiliki sekitar 7.730 orang superkaya dengan nilai kekayaan mencapai US$925 miliar. Jumlah ini merosot dibandingkan setahun sebelumnya sebanyak 8.215 orang dengan harta US$980 miliar.

Saat ini, terdapat 109 miliarder di India, dengan rata-rata harta kekayaan masing-masing sebesar US$1,7 miliar. Kelompok miliarder ini mengambil porsi 1,4 persen dari total orang superkaya Indonesia.

Sementara itu, orang superkaya Asia dengan kekayaan US$30-49 juta mencapai 45,7 persen dari populasi kalangan jetset India. Total kekayaan kelompok ini mencapai US$125 miliar.

Indikator penurunan kekayaan orang superkaya India terlihat dari penurunan produk domestik bruto (PDB), nilai tukar, dan pasar keuangan. Sementara itu, untuk investasi properti dan barang-barang mewah, justru naik.

Wealth-X mengingatkan, bertambah atau berkurangnya jumlah orang superkaya India ke depan sangat ditentukan oleh upaya pemerintah mendefinisikan kembali arah kebijakan pembangunan ekonominya.

2. China

Sebagai negara yang kini menjadi pengontrol pertumbuhan ekonomi dunia, China tengah mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi sejak 2011.

China kini tengah berupaya untuk menyeimbangkan kembali perekonomiannya dengan lebih banyak mengandalkan daya serap domestik lewat konsumsi dan produksi di berbagai sektor.

Pembangunan infrastruktur menjadi salah satu pilihan bagi pemerintah China untuk menekan perlambatan pertumbuhan ekonomi. Data Bank Dunia, investasi China pada aset permanen (fixed asset investment) telah meningkat 45 persen pada 2010.

Dalam setahun terakhir, kondisi transisi kekuatan politik, gangguan besar perekonomian, dan kemungkinan ketidakseimbangan ekonomi diharapkan dapat dihindari China. Pengamat sepakat bahwa Negeri Tirai Bambu ini harus mempertahankan status quo di pemerintahan dan birokrasi adalah pilihan utama.

China saat ini memiliki jumlah orang superkaya sebanyak 11.245 orang dengan harta kekayaan mencapai US$1,58 triliun. Dari jumlah sebanyak 147 orang, di antaranya masuk dalam kategori miliarder dengan rata-rata kekayaan sebesar US$2,6 miliar.

Sementara itu, untuk kalangan superkaya dengan harta bernilai US$30-49 juta berjumlah 4.610 orang dengan harta US$170 miliar.

Wealth-X mencatat, orang-orang superkaya China menempati tiga kota utama yaitu Beijing, Shanghai, dan Shenzen. Sementara itu, Guangzhou, Hangzhou, dan Chengdu menjadi kawasan yang banyak melahirkan orang-orang kaya baru.

Untuk melihat perkembangan orang superkaya China, indikator PDB, pasar keuangan, dan properti menunjukkan penurunan. Sementara itu, untuk investasi nilai tukar dan barang-barang mewah justru naik.

3. Indonesia

Sebagai negara dengan skala ekonomi terbesar di Asia Tenggara, pertumbuhan pada 2011 naik sebesar 6,5 persen. Sementara itu, tahun ini diperkirakan melemah ke level 6 persen dengan prospek menjanjikan.

Indonesia diuntungkan dengan kondisi demografis yang sangat besar, di mana lebih dari setengah penduduk berusia kurang dari 30 tahun. Kalangan ini berpotensi menjadi masyarakat kelas menengah baru.

Namun, Indonesia masih harus menyelesaikan masalah penanggulangan korupsi dan inefisiensi birokrasi. Ketidaktersediaan infrastruktur juga menjadi tantangan besar bagi pemerintah. Investor umumnya menunggu aksi nyata dari reformasi yang dibuat Indonesia.

Pertumbuhan jumlah orang superkaya Indonesia selama ini ditopang oleh kinerja perekonomian yang baik serta prospek kelanjutan pertumbuhan yang menjanjikan.

Wealh-X melaporkan, selama setahun terakhir, jumlah orang kaya dengan nilai kekayaan lebih dari US$30 juta di Tanah Air, meningkat 4,7 persen menjadi 785 orang.

Dari populasi itu, jumlah miliarder dengan rata-rata kekayaan minimal US$2 miliar kini sebanyak 25 orang. Sementara itu, kalangan superkaya Indonesia dengan kekayaan minimal US$30-49 juta berjumlah 380 orang dengan total kekayaaan mencapai US$120 miliar.

Peningkatan populasi tersebut diikuti bertambahnya harta kekayaan orang-orang kaya Indonesia. Hingga 31 Juli 2012, nilai kekayaan para miliarder nasional mencapai US$120 miliar. Jumlah itu naik 41,2 persen dibandingkan posisi 31 Agustus 2011 sebesar US$85 miliar.

4. Mongolia

Negara Jenghis Khan ini mampu menunjukkan pertumbuhan ekonomi menakjubkan selama 2011 dengan tumbuh 17,3 persen atau hampir 3 kali lipat dari tahun sebelumnya. Bahkan, pada kuartal I-2012, ekonomi Mongolia masih tetap tumbuh tinggi mencapai 16,7 persen.

Pertumbuhan itu tak terlepas dari pengeluaran pemerintah yang mencapai 56 persen dari total PDB. Alokasi yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Meningkatnya kekayaan orang-orang superkaya Mongolia terutama disebabkan booming harga komoditas yang naik beberapa tahun lalu. Sayangnya, volatilitas harga komoditas menyebabkan pertumbuhan harta dan jumlah orang kaya menjadi tak seimbang.

Pertumbuhan orang kaya Mongolia sangat tergantung pada pertumbuhan ekonomi yang stabil, masuknya arus modal asing, dan permintaan komoditas yang terus meningkat dari negara-negara dengan pasar sedang berkembang.

Saat ini, Mongolia memang baru memiliki populasi orang superkaya sebanyak 40 orang dengan harta kekayaan mencapai US$6 miliar. Jumlah ini meningkat 14,3 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak 35 orang.

Sementara itu, harta kekayaan orang superkaya Mongolia naik 20 persen dari 2011. (art)

Jasad Ibu dan Dua Anak Korban Longsor di Garut Ditemukan
PT Freeport Indonesia (PTFI) teken Perjanjian Kerja Bersama (PKB) PTFI periode 2024-2026 bersama tiga Ketua Serikat Pekerja/Serikat Buruh (dok: Freeport)

Manajemen dan Serikat Pekerja Freeport Teken PKB, Menaker: Bisa Jadi Contoh bagi Perusahaan Lain

Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas bersama tiga Ketua Serikat Pekerja/Serikat Buruh PTFI menandatangani Perjanjian Kerja Bersama (PKB).

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024