Alasan PLN Dukung Mobil dan Motor Listrik

Dahlan Iskan Coba Mobil Listrik Depok
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVAnews - Perusahaan listrik plat merah, PLN, mendukung rencana pemerintah untuk mengembangkan kendaraan bertenaga listrik. PLN ingin memperluas basis penjualan dengan memasukkan sektor transportasi.

Direktur Utama PLN, Nur Pamudji menjelaskan konsumsi listrik di Indonesia, khususnya Jawa-Bali, turun hingga 1.000 megawatt pada malam hingga pagi hari akibat banyak industri dan kegiatan komersial yang tidak beroperasi pada malam hari. Penurunan konsumsi listrik tersebut dapat diimbangi dengan mobil listrik.

"Seandainya waktu malam digunakan untuk nge-charge mobil ataupun motor listrik, kita dapat mem-balance penurunan konsumsi listrik yang sangat besar," kata Nur Pamudji saat berbincang dengan VIVAnews, baru-baru ini.

Dengan adanya mobil dan motor listrik, PLN pun dapat menjual listrik lebih banyak tanpa perlu menambah kapasitas maupun cadangan listrik. Peningkatan penjualan listrik ini tentu membuat PLN lebih efisien karena PLN tidak perlu investasi untuk meningkatkan kapasitas.

Dia menjamin listrik untuk kendaraan listrik tidak akan menambah subsidi karena listrik yang dijual untuk mobil listrik seharga Rp1.200 per kwh. PLN akan membuat tempat pengisian listrik khusus untuk mobil listrik di setiap garasi rumah pemilik mobil listrik yang terpisah dari jaringan listrik rumah tersebut.

Dengan tempat khusus tersebut, mobil listrik hanya bisa di-charge di tempat-tempat tertentu. Walaupun harga lebih mahal, namun dia mengklaim secara nilai Rupiah, konsumsi energi mobil listrik lebih hemat seperlima dibandingkan mobil bensin.

Dalam waktu dekat, PLN akan mengkampanyekan penggunaan kendaraan listrik, khususnya motor listrik. Saat ini PLN sedang memesan 1.000 unit motor listrik yang akan didistribusikan kepada masyarakat di beberapa daerah.

"Biar nanti orang yang menilai, ternyata motor listrik itu asyik yah, dan murah lagi," katanya.

Prabowo Tak Hadir di Acara Halal Bihalal PKS, Ini Alasannya
Tokoh agama Papua

Tokoh Agama Papua: Jangan Ikut Ajakan Sesat Aksi Demo 1 Mei, Pihak Tidak Bertanggungjawab

Adapun aksi demonstrasi tersebut itu rencananya digelar di Jayapura pada 1 Mei yang diklaim sebagai Hari Aneksasi Papua ke dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024