Mentan Tak Pernah Usulkan Impor Daging Sapi

Suswono
Sumber :
  • Antara/ Widodo S Jusuf

VIVAnews - Menteri Pertanian, Suswono, membantah pernah mengusulkan untuk mengimpor daging sapi guna memenuhi kebutuhan di dalam negeri. Menurut Suswono, kebutuhan daging sapi di pasar masih bisa tercukupi dari daerah-daerah penghasil daging di Tanah Air.

Pekan lalu, dia bahkan telah mengirim surat kepada Menko Perekonomian Hatta Rajasa, yang isinya menjelaskan daerah-daerah penghasil sapi siap untuk mendukung kebutuhan daging sapi di Jakarta dan sekitarnya.

"Artinya, tidak perlu lagi tambahan kuota impor," ujar Suswono di Kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Kamis 31 Januari 2013.

"Daerah-daerah sentra sapi seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, NTT, dan NTB, mereka siap untuk menyuplai daging," tambah Suswono.

Suswono menjelaskan, impor daging sapi itu merupakan usulan Kementerian Perdagangan. Alasannya untuk menekan harga daging sapi di pasar yang semakin merangkak naik. Jika tak segera diatasi, inflasi dikhawatirkan bakal terjadi.

Soal PKB Gabung di Pemerintahan Prabowo, Cak Imin: Sudah Cethowelo-welo, Jelas Terpampang

"Kan sudah diwacanakan Kemendag perlu ada tambahan impor. Alasannya logis juga," kata Suswono.

Masing-masing daerah penghasil daging, Suswono melanjutkan, sudah ditentukan kesanggupannya memasok daging sapi untuk kebutuhan masyarakat. Suswono pun mendukung pasokan daging sapi dari berbagai daerah itu untuk digunakan agar tak merugikan peternak dalam negeri.

"Gunakan dulu sapi lokal, jangan selalu solusinya menambah impor. Karena ekses tambahan impor yang tidak proporsional akan menekan harga di tingkat peternak," kata Suswono.

Sebelumnya, Dewan Perwakilan Rakyat mengkritisi rencana pemerintah menaikkan kuota impor daging. Pemerintah, melalui Menko Perekonomian, Hatta Rajasa dan Menteri Perdagangan, Gita Wirjawan, merencanakan mengimpor daging dengan alasan menutup kekurangan stok daging dalam negeri. Selengkapnya baca (art)

Dituduh Selingkuh, Rizky Nazar Meradang Beri Respons Begini
Uang dolar AS dan rupiah.

Melemah di Level Rp 16.220 per Dolar AS, Rupiah Diproyeksi Menguat

Perubahan arah kebijakan moneter AS dan memburuknya ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan Eropa membuat ekonomi keuangan global berubah cepat. Hal itu bayangi rupiah.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024