Harga Emas Dunia Turun, Indonesia Ikut?

Ilustrasi emas batangan.
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews - Harga emas di bursa berjangka Amerika Serikat, menetap di bawah level US$1.600 per ounce pada penutupan perdagangan Selasa waktu New York, untuk pertama kalinya sejak 15 Maret lalu.
Polisi Ditemukan Tewas di Mampang Jaksel dengan Luka Tembak di Kepala

Hal itu, terdorong meningkatnya pesanan barang tahan lama dari yang diharapkan sebelumnya dan menunjukkan bahwa akan terjadi pertumbuhan berlanjut pada perekonomian AS.
Perlindungan Cat Mobil Berkualitas Tinggi Hadir di Jakarta Selatan

Emas untuk pengiriman April turun US$8,80 menjadi US$1.595,70 per ounce pada Divisi Comex Metal Exchange. Menurut indeks Kitco, harga emas diperdagangkan tertinggi di US$1.605 dan terendah US$1.593,40 per ounce.
Viral, Pria Gorontalo Temani Jenazah Ayah di Dalam Keranda untuk Terakhir Kali

"Barang-barang tahan lama yang kita miliki hari ini sedikit lebih kuat dari perkiraan, sehingga sekali lagi menunjukkan adanya perbaikan dalam kegiatan ekonomi makro secara keseluruhan, dan jelas emas menderita karenanya," kata James Moore, analis di FastMarkets.com, London, seperti dikutip dari laman Thestreet, Rabu 27 Maret 2013.

Sedangkan harga perak untuk pengiriman Mei, melemah 14 sen menjadi US$28,68 per ounce. Sementara itu, indeks dolar AS sedikit lebih tinggi sebesar 0,01 persen menjadi US$82,90.

Dari dalam negeri dilaporkan, harga emas batangan di Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia PT Antam Tbk tak bergerak di posisi Rp557.000 per gram pada perdagangan hari ini.

Dikutip dari laman Logammulia, harga emas batangan ukuran lima gram juga ikut diam di level Rp2.640.000. Sementara itu, ukuran 10 gram bertahan di Rp5.230.000 dan 25 gram masih Rp13.000.000.

Harga emas batangan ukuran 100 gram juga bergerak mendatar di posisi Rp51.850.000, dan 250 gram masih dibanderol Rp129.500.000. Harga beli kembali (buyback) di Antam pun masih bercokol di level Rp497.000 per gram. (eh)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya