- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews - Menteri Perdagangan, Gita Wirjawan, mengusulkan rantai perizinan impor harus bisa diakses secara online. Dengan sistem online, maka dapat mencegah penyelewengan yang dilakukan importir dengan pemegang kendali.
"Impor ini kan yang banyak yang terlibat seperti bea cukai dan aparat pelabuhan," katanya ketika ditemui di Jakarta, Selasa 9 April 2013.
Gita mengakui sistem yang ada selama ini masih mengakomodir praktik-praktik penyelewengan seperti penambahan impor dari kuota yang telah ditetapkan pemerintah.
Lagipula, mantan kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) ini menilai sistem ini juga dapat meningkatkan efisiensi pemberian izin impor. "Semua harus online agar izin yang kita keluarkan untuk 10 kilogram untuk perusahaan A juga terlihat di Bea Cukai sebanyak 10 kilogram," ujarnya.
Gita bercerita pada 2010 lalu, BPK menemukan penambahan izin impor yang melanggar kuota dari 40 kontainer menjadi 118 kontainer. Dalam proses izin impor, kementerian Perdagangan hanya mengeluarkan Importir Terdaftar (IT) untuk 40 kontainer.
Jika kenyataannya yang datang lebih banyak, itu harus ditelisik lebih jauh oleh Bea Cukai, otoritas pelabuhan dan pihak lainnya yang terlibat dalam proses impor ini. "Dengan sistem online, hal ini tidak akan terulang lagi." (umi)
Prediksi Ramalan Zodiak Sabtu 11 Mei 2024, Hari Ini Bakal Ada Beragam Peristiwa
Zodiak Aquarius salah satunya, mereka harus sangat berhati-hati hari ini dan berpikir mendalam sebelum mempercayai siapa pun karena kegagalan bisa sebabkan kerugian besar
