Pengusaha Kelapa Sawit Tak Terpengaruh Kenaikan BBM

Pameran Internasional Kelapa Sawit 2012
Sumber :
  • VIVAnews/Fernando Randy
VIVAnews - Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) mengklaim bahwa kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi tidak berpengaruh pada produksi kelapa sawit di industrinya.
Manajemen dan Serikat Pekerja Freeport Teken PKB, Menaker: Bisa Jadi Contoh bagi Perusahaan Lain

Menurut Sekretaris Jenderal GAPKI, Joko Supriyono, Selasa 25 Juni 2013, karena perusahaan mereka menggunakan bahan bakar non subsidi untuk pengangkutan hasil perkebunan.
Ibu dan Dua Anak Tertimbun Longsor di Garut Ditemukan

"Perusahaan kelapa sawit tidak terpengaruh kenaikan harga BBM bersubsidi, karena mereka tidak memakainya," kata Joko kepada VIVAnews di kantor GAPKI, Jakarta.
Jeep Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Lebih Murah Usai Tak Laku, Berapa Harga Bekasnya?

Joko mengatakan bahwa kendaraan pengangkut hasil bumi itu dilarang menggunakan bahan bakar bersubsidi. Hal tersebut, sesuai dengan pelaksanaan peraturan menteri yang melarang beberapa jenis kendaraan, seperti angkutan perkebunan dan mobil dinas untuk menggunakan BBM bersubsidi. "Transportasi produksi kan, tidak boleh pakai BBM bersubsidi," kata dia.

Seperti diketahui, Sabtu dini hari lalu pukul 00.00 WIB, pemerintah secara resmi mengumumkan kenaikan harga BBM bersubsidi, yaitu premium menjadi Rp6.500 per liter dan solar menjadi Rp5.500 per liter.

Kenaikan ini menimbulkan banyak pendapat di berbagai pihak, terutama di kalangan pengusaha. Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) misalnya menilai bahwa keputusan menaikkan harga bahan bakar itu salah momentum.

Alasannya, itu bertepatan dengan pelemahan kurs rupiah, serta berdekatan dengan Puasa dan Lebaran.

"Momentum kenaikan harga BBM salah sama sekali dan membuat kami pusing," kata Ketua Apindo, Sofjan Wanandi, dalam diskusi "Kenaikan BBM terhadap Pengusaha" di kantor DPN Apindo, Menara Permata Kuningan, Jakarta, Senin 24 Juni 2013.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya