Penguatan Harga Emas Tertahan Pengetatan Likuiditas di China

Harga Emas
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVAnews - Harga emas diperdagangkan menguat pada transaksi Kamis, 27 Juni 2013, setelah kemarin sempat terkoreksi ke level terendah selama tiga tahun di Amerika Serikat.

Di divisi Comex New York Mercantile Exchange, harga emas berjangka naik 0,45 persen menjadi US$1.241,55 per troy ounce pada perdagangan di Asia. Sebelumnya, harga emas berada di level US$1.231,65 per troy ounce pada perdagangan Rabu di AS.

Setelah 12 tahun selalu menguat, belum pernah terjadi sebelumnya, harga emas tahun ini jatuh. Kejatuhan ini karena banyak pelaku pasar menyerukan pecahnya gelembung logam mulia.

Sukses Digelar, Turnamen PBSI Sumedang Open 2024 Diharap Lahirkan Atlet Terbaik

Penurunan harga emas saat ini sangat dramatis, bahkan beberapa berita ekonomi Amerika Serikat yang dirilis Rabu 26 Juni 2013, semestinya membantu kenaikan harga logam mulia.

"Namun, dalam kenyataannya itu tidak terjadi," kata Ibrahim, analis Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia, dalam risetnya yang diterima VIVAnews.

Ibrahim mengatakan, seharusnya harga emas hari ini menguat tajam, setelah keluarnya data produk domestik bruto (PDB) AS yang hanya tumbuh 1,8 persen pada kuartal pertama. Pencapaian ini jauh di bawah perkiraan sebelumnya, yaitu 2,4 persen.

"Penguatan harga emas dibatasi oleh data dari China, terutama masalah pengetatan pembelian properti dan masih belum adanya impor emas dari India," ujar dia.

Melemahnya mata uang rupee yang cukup tajam, menurut dia, membuat masyarakat di India menahan untuk membeli emas.

Ibrahim juga menjelaskan, pada bulan lalu, Ketua The Fed, Ben Bernanke, dalam testimoninya di Kongres AS mengatakan bahwa bank sentral AS dapat memperlambat laju pembelian obligasinya sebesar US$85 miliar. Upaya ini mengindikasikan ekonomi AS terus membaik.

Namun, pada kenyataannya ekonomi AS masih mengalami perlambatan dilihat dari data PDB.

Laporan tersebut, Ibrahim melanjutkan, memicu harga saham AS melonjak, karena spekulasi tersebut sudah cukup untuk mencegah Federal Reserve menghentikan program pelonggaran kuantitatif sebesar US$85 miliar setiap bulannya.

Jangan Malas, Olahraga Bisa Jaga Kesehatan Jantung Hingga Turunkan Risiko Kanker Lho!

Anggapan mengakhiri pelonggaran kuantitatif telah memberikan kekuatan terhadap dolar AS, namun mengganggu komoditas berdenominasi dolar seperti emas. (eh)

Prabowo-Gibran di Penetapan Presiden-Wapres Terpilih di KPU

Saat Berdoa di Rakornas Pilkada, PAN Yakin Dapat Jatah Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Gelar Rakornas Pilkada, PAN Harap Dapat Jatah Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

img_title
VIVA.co.id
10 Mei 2024