Neraca Perdagangan Mei Defisit US$590 Juta

Bongkar Muat Kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

Ada Lampu Jalan di Jakarta Bisa Terkoneksi sama Internet
VIVAnews
- Badan Pusat Statistik (BPS), Senin 1 Juli 2013, melaporkan neraca perdagangan RI pada bulan Mei 2013 mengalami defisit sebesar US$590,4 juta. Kinerja impor Mei sebesar US$16,66 miliar, sementara ekspor hanya mencapai US$16,07 miliar.
MK Sebut Hakim Arsul Sani Bisa Tangani Sengketa Pileg PPP


Aksi Sopir Pikap Ini Dipuji Warganet, Berani Hadang Dua Bus Lawan Arus
Kepala Badan Pusat Statistik, Suryamin, menjelaskan bahwa impor hasil migas khususnya bahan bakar minyak (BBM) menjadi komponen terbesar dalam menyumbang defisit neraca perdagangan itu.

"Defisit migas sebesar US$568,6 juta, terdiri dari surplus minyak mentah sebesar US$50,7 juta dan defisit hasil minyak US$1,8423 miliar. Sementara gas mengalami surplus US$1,223 miliarĀ  dan non migas sedikit defisit US$21,5 juta," ujar Suryamin di kantornya, Jakarta.


Secara kumulatif sejak Januari hingga Mei, Suryamin melanjutkan, neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus sebesar US$2,53 miliar. Komponen defisit terbesar tetap disumbang oleh migas sebesar US$5,1077 miliar.


Terdiri dari, derisit minyak mentah US$1,5085 miliar dan defisit hasil minyak sebesar US$9,7483 miliar. Sementara non migas mengalami surplus sebesar US$2,6 miliar.


"Perdagangan gas surplusnya meningkat terus tapi belum bisa menandingi defisitnya migas akibat minyak mentah dan hasil minyak," kata Suryamin.


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya