VIVAnews - Pengusaha properti Ir Ciputra, optimistis persoalan pengangguran dan kemiskinan di Tanah Air bisa diatasi, salah satunya dengan memperbanyak entrepreneur.
Strategi tersebut terbukti berhasil mengatasi krisis pengangguran yang terjadi di Amerika Serikat pada tahun 1965-1985. "Tahun 1965-1985 tercipta lapangan kerja terbesar yang tidak pernah terjadi dalam sejarah AS. Itu terjadi karena munculnya entrepreneur," kata pengusaha yang banyak telah lama berkecimpung di dunia properti tersebut usai menemui Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Sofyan Djalil di kantor Kementerian, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Jumat, 20 Maret 2009.
Ciputra berkisah, pascaperang dunia kedua, Amerika Serikat (AS) mengalami krisis pengangguran sangat besar akibat gejala ledakan jumlah penduduk (baby boomer).
Melalui tangan ahli Peter Draker dan pemerintah AS, sejumlah penduduk AS kala itu mendapat pendidikan menjadi seorang entrepreneur. Hasilnya, selama dua dekade mulai tahun 1965-1985, AS bisa membuka lapangan kerja yang cukup besar bahkan tidak pernah terbayangkan sebelumnya.
"Pada masa krisis sekarang ini, Peter Draker mengatakan krisis di AD akan segera berakhir karena AS negara entrepreneur. Orang yang dipecat dari dunia keuangan akan menjadi entrepreneur dan menciptakan perusahaan sehingga ada lapangan kerja baru," kata Ciputra.
Kembali pada persoalan di Indonesia, pria yang mulai merambah dunia pendidikan dengan mendirikan Universias Ciputra tersebut menilai, sebagai negara yang ketinggalan, entrepreneur adalah salah satu cara yang paling unggul untuk mengatasi pengangguran dan kemiskinan.
Berkaca dari kisah sukses AS tersebut, Menteri Negara BUMN Sofyan Djalil dan pengusaha properti Ir Ciputra kini sedang merancang rencana pengiriman sejumlah dosen dari lima universitas negeri terkemuka guna mengikuti pendidikan soal entrepreneur di AS selama enam bulan.
"Pak Menteri setuju untuk menciptakan lapangan kerja di Indonesia (bisa dilakukan) kalau ada enterpreneur yang berhasil menciptakan lapangan kerja," ujar Ciputra.
Menurut Ciputra, lima universitas negeri yang rencananya akan diundang untuk mengikuti program pendidikan entrepreneur itu adalah Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Institut Pertanian Bogor, Universitas Gajah Mada, dan Universitas Airlangga.
"Pak Menteri mendengar ada lima orang dosen dari Universitas Ciputra dan Universitas Tarumanegara dan beliau tertarik serta ingin ada dosen dari universitas negeri untuk mengirimkan," ujar dia
VIVA.co.id
9 Mei 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
Banyak Pemain Cedera, Cerezo Osaka Tolak Lepas Justin Hubner ke Timnas Indonesia U-23
Jabar
10 menit lalu
Cerezo Osaka sebagai klub tempat Justin Hubner bermain menolak permohonan PSSI agar mereka mau melepas kembali usai tampil di Piala Asia U-23 2024......
Shin Tae-yong pun meminta maaf kepada suporter Indonesia atas unggahan Marselino. Pasalnya, dia gagal membendung aksi pemain berusia 19 tahun ini dan membuat kegaduhan.
Keseruan Saat Ratusan Mitra Pengemudi dan Merchant Grab di Malang Nonton Bareng Siksa Kubur
Malang
14 menit lalu
Grab Indonesia konsisten dalam mendukung industri perfilman Tanah Air. Khusus untuk Nobar Warga yang diadakan di Malang, ratusan Mitra Pengemudi dan Merchant turut
Pelatih Timnas Guinea U23, Kaba Diawara, bongkar kelemahan timnya jelang lawan Timnas Indonesia U23. Kedua tim bakal menjalani babak play off untuk memperebutkan tiket.
Selengkapnya
Isu Terkini