Kemendag Klaim Harga Daging Turun, Tapi Masih Tinggi

Sapi-sapi potong yang akan dikirimkan dari Australia ke Indonesia
Sumber :
  • Dok. KJRI Darwin
VIVAnews –
Workshop Makin Cakap Digital, Membentuk Kesadaran Etika Berjejaring bagi Guru dan Murid Sorong Papua
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Srie Agustina, mengklaim harga daging sapi di berbagai pasar tradisional dan modern sudah turun. Tetapi, penurunan harga tersebut belum berdampak secara luas karena dirasa masih cukup tinggi.

Aplikasi Ini Bisa Bikin Penumpang Terhibur di Pesawat

"Di Pasar Senen, Pasar Kranji, Pasar Cakung, Pasar Rawabadak dan Pasar Karang Sembung di Cirebon misalnya, pada 7 Agustus harga daging sapi mencapai Rp120.000/kg. Tetapi, pada 10 Agustus turun menjadi Rp100.000/kg atau turun sebesar 16,7 persen," kata Srie dalam keterangan tertulis yang diterima
Ada Luka Tembus Pelipis Anggota Satlantas Polresta Manado yang Ditemukan Tewas di Mampang
VIVAnews hari ini, Senin 12 Agustus 2013.


Kemudian, lanjut Srie, di Pasar Grogol, Pasar Kebayoran Lama, Pasar Klender, dan Pasar Cinde di Palembang turun dari Rp110.000/kg menjadi Rp100.000/kg. Di beberapa pasar bahkan sudah turun hingga mencapai di bawah Rp100.000/kg, misalnya di Pasar Cipete harga daging sapi per tanggal 10 Agustus telah turun menjadi Rp94.000/kg dan di Pasar Ciputat Lama Rp95.000/kg.


Sementara itu, harga daging sapi di pasar ritel modern sudah di bawah Rp100.000/kg. "Di Giant Jakarta, harga daging sapi saat ini sebesar Rp99.990/kg, sedangkan di Hypermart Jakarta Rp92.450/kg. Hypermart di Palembang, harga daging sapi bahkan mencapai Rp.85.000/kg dan di Carefour Jakarta Rp84.900/kg," kata dia.


Menurut Srie, penurun harga daging sapi, khususnya di pasar-pasar tradisional, disebabkan karena masuknya ribuan sapi impor siap potong pada tanggal 7 Agustus 2013 kemarin ke Indonesia.


Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri, Bachrul Chairi, pada kesempatan yang berbeda, menjelaskan bahwa per tanggal 7 Agustus 2013, sebanyak 8.990 ekor sapi impor siap potong telah masuk ke Indonesia.


"Pengapalan terakhir untuk sapi siap potong ini adalah tanggal 23 Agustus 2013, sehingga nantinya keseluruhan sapi impor siap potong mencapai jumlah 24.750 ekor," kata Bachrul.


Bachrul mengatakan sapi yang telah dipotong sampai dengan tanggal 7 Agustus 2013 berjumlah 2.590 ekor. Pemotongan sapi tersebut dilakukan di beberapa Rumah Pemotongan Hewan (RPH) di wilayah Jabodetabek.


"Untuk daging sapi segar yang telah dipotong telah didistribusikan ke beberapa pasar, di DKI Jakarta dan Jawa Barat-Banten," kata dia.


Sapi siap potong yang diimpor sekitar 25.000 ekor terdiri dari tiga kategori, yaitu jenis sapi bakalan yang bobotnya melebihi 350 kg, sapi betina dan sapi bull jantan yang sudah tua. Sapi-sapi ini diberikan makanan dari rumputan, sehingga menghasilkan lemak yang warnanya kekuningan dan lebih tebal daripada sapi yang dibesarkan di penggemukan.


Bachrul mengungkapkan, ada sedikit kendala dalam penjualan daging sapi berlemak tebal tersebut. "Menjelang lebaran, banyak pekerja penjagalan yang seharusnya bertugas memisahkan daging dan lemak sapi, pulang mudik. Hal ini menyebabkan sulit menjual daging sapinya, meskipun ada beberapa RPH tidak keberatan menjual daging yang berlemak kuning dan tebal, misalnya RPH Pulo Gadung," kata dia.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya