VIVAnews - Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan nilai aset perbankan syariah akhir tahun ini meningkat menjadi Rp 70 hingga Rp 75 triliun. Tahun 2008 lalu, aset perbankan syariah hanya Rp 52 triliun.
Perbankan syariah nasional, menurut Direktur Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia Ramzi A Zuhdi, tumbuh di atas pertumbuhan syariah global, yakni 36 hingga 37 persen. Sedangkan perbankan syariah dunia yang tercatat 20 hingga 27 persen.
Di tengah deraan krisis global, perbankan syariah masih bisa bertahan dibandingkan dengan perbankan konvensional. Alasannya, perbankan syariah melakukan aktivitas riil yang lebih aman, sementara perbankan konvensional banyak menggunakan produk dengan tingkat spekulasi dan derivatif.
"Bukti perbankan syariah tahan krisis yakni tidak ada bank syariah yang meminta pembiayaan global," katanya pada Seminar Ekonomi Syariah bertema Ekonomi Syariah, Alternatif Solusi di Tengah Krisis Keuangan Global di Hotel Sahid, Jalan Jend Sudirman Jakarta
Kerugian perbankan global tidak dialami perbankan syariah internasional. Nilai aset perbankan syariah tahun ini sebesar US$ 632 miliar dan diproyeksikan mencapai nilai aset US$ 1 triliun pada 2010.
Menurutnya, ekonomi syariah memiliki banyak keuntungan dengan sifat struktur yang bisa membantu mengatasi krisis. Sebab salah satu pemicu krisis adalah produk spekulatif dan investasi derivatif yang kurang transparan. Tetapi sebaliknya, dalam ekonomi Islam tidak membolehkan struktur produk derivatif. "Secara tradisional bisnis syariah fokus pada perdagangan produk dan menghindari keuangan spekulatif dan membuat kita lebih aman," kata dia. Hal lainnya, ekonomi syariah tidak ada relaksasi sistem keuangan.
Ramzi melanjutkan, secara makro keuntungan ekonomi syariah lebih tahan terhadap guncangan inflasi. Inflasi disumbangkan dari tiga hal utama yaitu penawaran, permintaan dan impor. Sementara ekonomi syariah membutuhkan adanya jaminan (underlying asset). Sehingga kemungkinan inflasi disumbangkan dari suplai dan impor. "Underlying asset mengurangi kemungkinan inflasi," katanya.
Untuk menjaga keamanan perbankan nasional dan lebih tahan krisis, Bank Indonesia menyarankan agar perbankan nasional sebaiknya kembali ke kegiatan riil dan meminimalkan produk derivatif.
Ramzi mengatakan, tantangan dan potensi yang ada saat ini dengan meningkatkan kontribusi perbankan syariah nasional. kontribusi syariah terhadap ekonomi nasional dari dua persen dan terus tumbuh pada masa mendatang. "Pertumbuhan perbankan syariah diharapkan dobel dari dua persen, lima persen dan seterusnya," kata Ramzi.
VIVA.co.id
26 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
Hanya saja di Surabaya Barat ini, pihaknya nampak kesulitan menemukan bangunan yang dimaksud, sehingga terpaksa mendirikan kedai di atas lahan kosong dengan desain modern
Seorang wanita abnormal di Kabupaten Bondowoso diduga menjadi korban pemerkosaan 3 orang pria yang berusia setengah abad. Kini korban dalam kondisi hamil 4 bulan dan belu
Ada Desakan Jadi Dirut Tugu Tirta, Samsul Pilih Komitmen di Perumda Tirta Kanjuruhan
Malang
35 menit lalu
Belakangan muncul desakan oleh sejumlah pihak agar Dirut Perumda Tirta Kanjuruhan Syamsul Hadi menjabat sebagai Dirut Tugu Tirta. Samsul dianggap figur yang cocok untuk
Jangan Sampai Ketinggalan! 3 Aplikasi Ini Bisa Buat Anda Kaya Mendadak!
Bandung
sekitar 1 jam lalu
Penarikan saldo gratis ke akun DANA Anda dengan aplikasi penghasil uang ini akan sangat cepat dan mudah. Saldo yang Anda dapatkan akan tetap sama karena aplikasi penghas
Selengkapnya
Isu Terkini