VIVAnews - Pengamat Ekonomi Umar Juoro mengatakan secara realitas politik, Susilo Bambang Yudhoyono lebih baik memilih cawapres dari partai politik. Kalau akhirnya SBY memilih Boediono yang kini menjabat Gubernur Bank Indonesia, maka harus ditekankan pentingnya koalisi partai pendukung SBY.
"Kalau itungan politik lebih bagus cawapres berasal dari partai," kata Umar di Jakarta, Rabu 6 Mei 2009.
Dia menilai sebagai Gubernur BI, Boediono merupakan sosok yang kapabel dan memiliki kredibilitas tinggi. Namun jika menjadi cawapres, hal itu harus didukung koalisi partai yang solid.
Dari sisi arah ekonomi, duet SBY-Boediono dinilai tidak akan berbeda jauh dengan kebijakan saat ini. "Ekonomi tetap bagus, namun harus dijawab bagaimana masalah politiknya," katanya.
Menurut dia, sebenarnya pasar hanya melihat sosok Yudhoyono, dan tidak mempermasalahkan dia berpasangan dengan siapa. Reaksi negatif baru akan muncul jika nanti Golkar berkoalisi dengan PDI-P dan menjadi partai oposisi. "SBY bisa memilih siapa saja, mau Hatta Rajasa atau Boediono," tandasnya.
Boediono akan mudah melenggang jika SBY menerapkan syarat-syarat, parpol yang menjadi peserta koalisi seperti PAN dan PKS, tidak boleh menolak sosok Boediono. Sementara jika nantinya Golkar akan mendukung SBY, maka hal itu akan lebih memudahkan pemerintahan. "Jika memang Golkar akan berkoalisi dengan Demokrat, hal itu memudahkan SBY-Boediono," katanya.
Dia menebak SBY akan memenangkan pemilihan presiden pada putaran I. Selanjutnya, diperkirakan Golkar akan mendukung SBY pasca pemilihan putaran I. Menilik dari Pemilu sebelumnya, Golkar juga mengajukan calon presiden sendiri, namun pada akhirnya juga menjadi partai pendukung pemerintah.
"Saya menduga Golkar tidak akan betah menjadi partai oposan. Jika Golkar masuk dalam pemerintahan SBY, maka akan membantu pemerintah di parlemen," katanya.
Setelah SBY terpilih, pasar akan mencermati kabinet yang disusun SBY, yang kabinet ekonominya tak jauh berbeda dengan saat ini. Namun yang menjadi perhatian adalah bagaimana koalisi di parlemen nanti, apakah Golkar menjadi partai pendukung atau tidak.
VIVA.co.id
27 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
Leap Day mengisahkan kehidupan Day yang lahir pada tanggal 29 Februari di siang hari, namun saat dia lahir semua keluarganya meninggal dan kini dia hidup bersama pamannya
Banyak cara alternatif yang bisa Anda lakukan untuk mendapatkan saldo DANA gratis. DANA merupakan salah satu aplikasi dompet digital terbaik di Indonesia. Banyak kemudaha
Petugas kepolisian, berhasil 6 dari 8 orang debt collector sadis yang beraksi di Labusel. Para pelaku tak segan melukai korbannya dan merampas kendaraan korban tanpa hak.
Ada enam perkara yang di-RJ oleh Kejari Surabaya, salah satunya perkara kedai es krim Zangrandi tiruan dengan tersangka Handy Suprataya. Handy dan korban berdamai.
Selengkapnya
Isu Terkini