Anak Usaha Adaro Gandeng PLN Penuhi Pasokan Listrik Dalam Negeri

Kegiatan penambangan batu bara Adaro Energy
Sumber :
  • Adaro Energy
VIVAnews -
Top Trending: Habib Bahar Akui Kemenangan Prabowo Gibran hingga Seorang Ulama Kritik Nabi Muhammad
PT Bhimasena Power Indonesia (BPI), yang merupakan anak perusahaan PT Adaro Energy Tbk (berkode saham ADRO), menandatangani perjanjian jual beli listrik dengan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Terpopuler: Indonesia U-23 Fenomenal, Ernando Ari Kepikiran Arkhan Fikri

Presiden Direktur BPI, Mohammad Effendi mengungkapkan bahwa Indonesia saat ini masih sangat kekurangan listrik, sehingga perlu adanya tambahan pembangkit listrik.
Antasari Azhar Ucapin Selamat ke Prabowo-Gibran: Semoga Komitmen Berantas Korupsi


"Kita juga punya batu bara. Jadi pas, batu bara bisa disuplai ke pembangkit listrik dan dipasok ke PLN," ujarnya di Gedung SCBD, Jakarta, Selasa 18 November 2014.


Menurut dia, di pemerintahan sebelumnya, harus ada penambahan listrik sebesar 4.000-5000 MW per tahun. Namun, katanya, apabila semua dibebankan ke PLN, tidak akan mampu pada pembiayaannya, karena sangat mahal," terangnya.


Selain itu, pihaknya juga turut mendukung target Presiden Joko Widodo dalam pemenuhan listrik sebesar 35.000 MW dalam waktu lima tahun.


"15 ribu berasal dari PLN. Sisanya dari IPP (proyek pembangkit listrik swasta), yaitu skema investor swasta dengan uangnya sendiri membangun power plan lalu disuplai ke PLN dengan tarif," ujar Effendi.


Dengan begitu, lanjutnya, pemerintah Indonesia dalam hal ini PLN, akan terbantu dengan tarif produksi yang kompetitif.


Effendi mengungkapkan, perjanjian jual beli listrik dengan PLN telah dilaksanakan pada 31 Oktober 2014 lalu. Dalam perjanjian ini, BPI memperoleh perpanjangan waktu penyelesaian
Financial Closure
proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) sebesar 2.000 MW di kabupaten Batang, Jawa tengah.


"Efektif sejak 6 Oktober 2014, dan diperpanjang sampai dengan 6 Oktober 2015," tambahnya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya