Lippo Karawaci Catat Rekor Laba Bersih dan Pendapatan

St. Moritz Lippo Karawaci
Sumber :
  • Lippo Karawaci

VIVA.co.id - PT Lippo Karawaci Tbk (berkode saham LPKR) berhasil membukukan rekor kenaikan pendapatan dan laba bersih tahun buku 2014. Peningkatan tersebut, di tengah kondisi pengetatan peraturan Kredit Pemilikan Rumah (KPR), Pemilihan Presiden, dan pelemahan rupiah.

Dalam keterangan perseroan kepada VIVA.co.id, Jumat 27 Maret 2015, tercatat pendapatan 2014 naik 75 persen dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp6,66 triliun menjadi Rp11,66 triliun. Demikian halnya dengan laba bersih, naik signifikan sebesar 107 persen dari Rp1,23 triliun ke 2,55 triliun.

Presiden Direktur LPKR, Ketut Budi Wijaya, mengatakan bahwa pencapaian kinerja ini belum pernah terjadi sebelumnya. Hal ini, katanya, menunjukkan bahwa perseroan menuai manfaat dari visi jangka panjang, serta skala investasi LPKR pada development property secara nasional.

"Pada gilirannya menjadi dasar pertumbuhan dan profitabilitas dari unit bisnis utama kami," tutur Ketut.

Dengan demikian, dia pun mengharapkan, kinerja tersebut diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan perseroan di tahun-tahun mendatang. Khususnya, dalam bidang pengembangan kota mandiri, healthcare, proyek large scale integrated, serta divisi mal komersial LPKR.

"Prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan neraca, telah menjadi bagian dari model bisnis kami," jelasnya.

Di sisi lain, Ketut juga mengungkapkan, dengan pertumbuhan laba di tahun buku 2014, LPKR berhasil menurunkan rasio utang terhadap ekuitas dan net gearing rasio masing-masing menjadi 0,6 dan 0,4.

"Di tahun ini, kami akan membuka enam rumah sakit dan empat Siloam Express lagi," ungkapnya.



Untuk diketahui, pendapatan dari Divisi Urban Development naik 200 persen menjadi Rp5,65 triliun. Didukung oleh penjualan aset Mal Kemang ke Lippo Mall Indonesia Retail Trust (LMIRT) sebesar Rp3,37 triliun.
 
Pendapatan dari Divisi Large Scale Integrated tumbuh sehat sebesar 19 persen menjadi Rp1,33 triliun pada 2014, dari Rp1,12 triliun pada tahun sebelumnya. Di mana, penjualan dari proyek yang ada, seperti Kemang Village dan St Moritz telah dibukukan.

Pendapatan dari Divisi Healthcare tumbuh mengesankan sebesar 33 persen menjadi Rp3,34 Triliun. Siloam membuka empat rumah sakit baru sepanjang tahun, sehingga telah mengoperasikan 20 rumah sakit pada akhir 2014.

Yang lebih penting adalah keberlanjutan ekspansi dari margin EBITDA, di mana pendapatan dari rumah sakit baru mulai dibukukan. Pendapatan dari pasien rawat inap naik dengan mengesankan sebesar 34 persen, sedangkan kunjungan rawat jalan tumbuh sebesar 24 persen.

Laba bersih tahun ini sebesar Rp63 miliar, tumbuh sehat dibandingkan periode sama tahun lalu.

Pendapatan divisi Komersial LPKR tumbuh sebesar 16 persen menjadi Rp 668 miliar, terutama didorong kenaikan pendapatan mal yang naik sebesar 52 persen menjadi Rp307 miliar dengan kontribusi dari Mal Kuta Icon selama setahun penuh ditambah dengan pembukaan dua mal baru, yaitu Lippo Mall Puri dan Lippo Plaza Buton (Bau-bau).

Bisnis Asset Management yang terdiri dari town management dan portofolio & properti management, tumbuh sebesar 15 persen menjadi Rp665 miliar di 2014, dari Rp580 miliar di 2013.
 
Pendapatan development tumbuh sebesar 132 persen menjadi Rp6,98 triliun yang memberikan kontribusi sebesar 60 persen terhadap total pendapatan. Sementara itu, pendapatan recurring tumbuh sebesar 28 persen menjadi Rp4,68 triliun dan memberikan kontribusi sebesar 40 persen dari total pendapatan. (asp)

Apartemen Ini Tawarkan Konsep 11 in 1


  
![vivamore="Baca Juga :"]

[/vivamore]
Lippo Karawaci Bukukan Pendapatan Rp6,8 Triliun
Lippo Karawaci

2015, Laba Bersih Lippo Anjlok 79 Persen

Lippo terkena imbas pelemahan laju ekonomi nasional.

img_title
VIVA.co.id
4 Maret 2016