Libur, Hampir 90% Kamar Hotel di Yogya Terisi

Kendaraan di jalan raya.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Noveradika

VIVA.co.id - Libur panjang menjadi pengobat dahaga bagi pengusaha hotel di Yogyakarta setelah sebelumnya krisis tamu karena larangan PNS menggelar rapat di hotel.

Tujuh Hotel dengan Layanan Paling Mewah

Sekretaris Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY, Deddy Pranowo Eryono kepada VIVA.co.id mengatakan, pada awal bulan Januari hingga bulan Maret 2015 tingkat hunian hotel kelas bintang rata-rata hanya sekitar 40 persen dan hotel nonbintang sekitar 20 persen.

Namun, pada libur panjang ini tingkat hunian hotel kelas bintang rata-rata sudah mencapai 60 persen. "Harapannya, besok reservasi meningkat hingga 80 persen untuk hotel kelas bintang dan 70 persen untuk hotel nonbintang," katanya, Jumat, 3 April 2015.

Mau Menginap di Hotel Mewah Terbaik Dunia, Ini Daftarnya

Meski begitu, hotel-hotel di kawasan Malioboro, saat ini reservasinya sudah mencapai sekitar 90 persen. "Memang sejak dulu hotel baik bintang dan nonbintang di kawasan Malioboro merupakan tujuan utama wisatawan bermalam," ujarnya menerangkan.

Pemilik hotel Ruba Grha ini mengatakan, saat ini hotel-hotel di Yogyakarta sulit mencapai okupansi 90 persen. Sebab, jumlah hotel di Kota Gudeg itu semakin banyak dan jaraknya berdekatan. "Persaingan antarhotel juga semakin sengit agar kamarnya laku terjual," tuturnya.

Soto-Sate Padang Dulu, Sebelum Balapan Tour de Singkarak

Sementara, terkait dengan pelonggaran instansi pemerintah menggelar rapat di hotel, Deddy mengatakan, reservasi ruang untuk pertemuan dari kementerian untuk bulan April, Mei dan Juni sudah mulai masuk. "Sudah ada booking-an untuk acara-acara rapat dari kementerian, meski yang memasan masih melalui event organizer."

![vivamore="Baca Juga :"]

[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya