VIVAnews - Berbagai alasan mendasari mengapa para ekonom tertarik masuk sebagai dewan pakar ekonomi calon presiden dan calon wakil presiden. Misalnya Hendrawan Supratikno, profesor ekonomi dari Universitas Satya Wacana, Salatiga.
Hendrawan mengaku terjun sebagai tim ekonomi PDI-Perjuangan sejak 2004. Penyebabnya, dia melihat strategi pembangunan ekonomi Indonesia sejak 1967 sama terus. Polanya yakni mengejar pertumbuhan ekonomi, eksploitasi sumber daya alam, serta rajin berutang.
"Jadi, birahi utangnya luar biasa besarnya," ujarnya kepada VIVAnews di Jakarta, Jumat, 29 Mei 2009.
Pola pembangunan seperti itu harus dirombak total meski penuh risiko. Misalnya, soal utang harus berani direnegosiasi dengan para kreditor agar ada dana besar untuk membangun perekonomian. Dia mengatakan untuk jangka pendek, renegosiasi akan berdampak buruk dengan turunnya peringkat, tetapi jangka panjang akan bagus.
Dia pun menyebutkan jumlah utang yang bertambah selama pemerintah SBY-JK saat ini. Kendati nilai utang terhadap produk domestik bruto menurun, namun jumlah utang yang diterbitkan secara neto bertambah Rp 500 triliun. Bahkan, suku bunga pinjaman tinggi sekali. Misalnya, obligasi global yang diterbitkan terakhir suku bunganya 10,5 persen.
Hendrawan selama 25 tahun menjadi dosen di fakultas ekonomi Satya Wacana, Salatiga. Pada 2004, ia pindah ke Jakarta kemudian bekerja di Institut Bisnis Indonesia milik mantan menteri di jaman Megawati, Kwik Kian Gie. Sejak 1999, Hendrawan juga mengajar di jurusan manajemen Fakultas Ekonomi UI.
Dia mendapatkan gelar doktor dari Tinbergen Institute, Belanda pada 1998. Perguruan tinggi ini didirikan oleh Jan Tinbergen, seorang pemenang Nobel Ekonomi pada 1969.
Hendrawan merupakan salah satu dari tim ekonomi calon presiden pasangan Megawati-Prabowo. Selain Hendrawan, anggota tim lainnya adalah ekonom UGM Sri Adiningsih dan Revrisond Baswir, mantan Menteri Perdagangan Rini Soewandi, mantan Menteri Pertanian Bungaran Saragih dan M Prakosa.
Sedangkan, dari tim Prabowo meliputi pengusaha Hashim Djojohadikusumo, Rachmat Pambudy (ekonom IPB), Endang S Thohari (doktor Prancis ahli pedesaan), Widya Purnama (mantan Direktur Utama Pertamina), dan Rauf Purnama (mantan Direktur Utama PT Asean Aceh Fertilizer). Mereka semua tergabung dalam Institut Garuda Nusantara.
heri.susanto@vivanews.com
Harga Emas Hari Ini 27 April 2024: Emas Antam Kinclong di Akhir Pekan
Harga emas produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) hari ini tercatat dibanderol seharga Rp 1.236.000 per gram.
