'Eks Dirjen Pajak Contoh Baik Pejabat Publik'

Bobby menilai, keputusan Sigit untuk mundur memiliki dasar yang jelas. Pertama, kata dia, adalah mengenai penerimaan pajak pada tahun ini yang tidak mencapai target dari anggaran pendapatan dan belanja negara perubahan (APBN-P) 2015.

Menurut Bobby, apabila dilihat secara dalam, dengan situasi ekonomi global dan domestik yang tidak menentu, hal ini otomatis akan mempengaruhi rencana untuk menggenjot penerimaan pajak yang sudah direncanakan.

"Kami memang dalam situasi yang tidak sederhana. Kami merencanakan target yang optimistis, tapi di sisi lain realitas kondisi ekonomi dunia dan ekonomi kita memang relatif kurang menuju kepada yang sudah direncanakan," kata dia.

Kedua, lanjut Bobby, adalah upaya Sigit untuk mendorong penerimaan pajak. Ia merasa, dalam mendorong penerimaan pajak, tidak hanya dibutuhkan perencanaan yang baik, namun diperlukan upaya lebih untuk mendorong penerimaan pajak. Menurut Bobby, Sigit telah kehilangan hal tersebut.

"Dalam evaluasi pencapaian, target itu ada faktor yang tidak hanya menyangkut plan yang tinggi, tapi juga effort yang dilakukan. Mungkin, beliau merasa belum cukup banyak effort yang direncanakan," ungkapnya.

Meskipun penerimaan pajak tahun ini tidak mencapai target, Bobby mengapresiasi keputusan Sigit untuk mundur sebagai Dirjen Pajak. Menurut dia, Sigit mampu dijadikan contoh baik, bagi penerus Dirjen Pajak selanjutnya.

"Beliau sudah belajar dari pengalaman tahun ini. Sebagai pejabat, beliau merasa sulit mencapai apa yang diharapkan. Saya kira, kita melihat keputusan Pak Sigit contoh yang baik bagi pejabat publik yang dipilih dengan target jelas," katanya.