Menkeu: MEA itu Ancaman dan Peluang

Sumber :
  • VIVA.co.id/Chandra G. Asmara

VIVA.co.id - Pemerintah melalui Kementerian Keuangan meminta Masyarakat Profesi Penilai Indonesia (Mappi) untuk segera mengubah pola pikir layaknya para pengusaha di era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang sudah mulai bergulir.

Indonesia Dukung Sentralisasi ASEAN
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, menjelaskan sebagai wadah profesi penilai nasional, pola pikir para pengusaha dinilai paling tepat dalam menyikapi bergulirnya MEA. 
 
Industri Makanan Kemasan Jawara di ASEAN
Sebab, meski dalam kondisi mengancam sekali pun, para pengusaha pasti tetap mencari peluang yang lebih baik.
 
Bersaing di MEA, Koperasi Jadi Solusi Pengusaha Kecil
"Jangan defensive. Kita harus berfikir layaknya pengusaha. Kondisi mengancam, tetapi juga mencari peluang. Pasti ada keinginan," ujar Bambang, dalam sambutan acara Musyawarah Nasional Mappi di Jakarta, Jumat, 29 Januari 2016.
 
Mantan Wakil Menteri Keuangan era Susilo Bambang Yudhoyono ini mengaku bahwa berjalannya MEA merupakan suatu ancaman tersendiri. 
 
Sebab, pergerakan pasar di kawasan akan terintegrasi secara bebas. Namun, dia optimitis Indonesia tidak akan kalah saing dengan negara lain.
 
"Khusus MEA, standarisasi yang diterapkan di ASEAN dimungkinkan dari mana saja. Mereka akan mencari lahan di Indonesia. Tetapi, kualitas yang dimiliki oleh bapak dan ibu tidak kalah," katanya.
 
Bambang menyebut, ada peluang yang bisa dimanfaatkan dari kehadiran MEA. Mappi, kata dia, diharapkan lebih menyikapi kedatangan MEA dengan rasa optimisme tinggi. Alasannya, tidak semua level ekonomi setiap negara memiliki kesamaan.
 
"Penilai harus kreatif. Mengikuti perkembangan internasional. Jangan mentang-mentang MEA, justru lahan kita digerogoti. Indonesia ini pasar besar," tutur Bambang. (asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya