OJK Ingatkan Perbankan Lebih Selektif Kucurkan Kredit

Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id – Rasio kredit bermasalah (NPL) perbankan konvensional pada kuartal I-2016, mengalami tren kenaikan yang cukup signifikan. Hal serupa, nyatanya juga dirasakan oleh perbankan syariah, di mana rasio pembiayaan bermasalah juga mengalami peningkatan.

BI Proyeksikan Ekonomi Syariah RI 2024 Tumbuh 4,7-5,5 Persen 

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan, Muliaman Hadad mengungkapkan, peningkatan rasio pembiayaan bermasalah, memang tak lepas dari kondisi perekonomian nasional pada tahun lalu, yang memang mendapatkan gempuran dari sisi eksternal.

“Sebetulnya, apa yang dialami bank syariah, memang sama dengan bank lain. Intinya, ini sisa-sisa di tahun lalu,” kata Muliaman, saat ditemui di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta, Selasa 17 Mei 2016.

Bank Muamalat Indonesia, Apa Solusi untuk Masalahnya?

Guna menekan rasio pembiayaan bermasalah yang meningkat, Muliaman pun mengimbau, agar perbankan syariah segera melakukan restrukturisasi, atau lebih selektif dalam memberikan kredit terhadap sektor-sektor tertentu, agar meminimalisir rasio kredit bermasalah.

Apalagi, diakui oleh mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia tersebut, sudah ada berbagai macam cara perbaikan dari sisi internal perbankan syariah sampai saat ini. Maka dari itu, ia berharap, kinerja perbankan syariah pada tahun ini bisa kembali optimal.

Didominasi Satu Bank Syariah Besar, OJK Dorong Bank Syariah Kecil Berkonsolidasi

“Saya dilaporkan banyak dilakukan perbaikan di perbankan syariah. Sekarang, mereka kegiatannya fokus di dalam, memperbaiki kualitas dari masing-masing asetnya,” tutur dia. (asp)

 Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan, Frederica Widyasari Dewi

OJK Sebut Keuangan Syariah Belum Optimal Dukung Industri Halal RI

OJK menyoroti soal masih terbatasnya inovasi dan produk layanan syariah.

img_title
VIVA.co.id
26 Februari 2024