Menteri Koperasi Pamerkan Perkembangan UKM RI di Markas PBB

profil tokoh Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga
Sumber :
  • Istimewa

VIVA.co.id – Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM), Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga, memaparkan kebijakan pemerintah Indonesia dalam mengembangkan sektor UKM di markas Perserikatan Bangsa Bangsa, New York, Amerika Serikat pada Jumat 17 Juni 2016 waktu setempat.

Di Sidang PBB, RI Minta agar Perdamaian Segera Dikembalikan di Ukraina

Dalam pertemuan International Council for Small Business (ICSB) tersebut, Puspayoga menjelaskan bahwa sektor UKM Indonesia saat ini sudah jauh berkembang pesat, dengan persentase 99 persen dari total unit usaha yang tersebar di seluruh Indonesia.

Puspayoga mengatakan, jumlah UKM Indonesia saat ini telah mencapai lebih dari 57 unit usaha, dan telah memberikan kontribusi lebih terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional setiap tahunnya.

Senin, PBB Akan Adakan Sesi Khusus Darurat Bahas Perang di Ukraina

"Pertumbuhan ekonomi pada periode 1997-1998 minus 13,6 persen. Tetapi karena UKM, perlahan pertumbuhan ekonomi bisa mencapai empat persen dalam dua tahun," ujar Puspayoga dalam keterangan tertulis yang diterima VIVA.co.id, Jumat 17 Juni 2016.

Berkaca dari pengalaman yang pernah dialami pada masa-masa sulit tersebut, pemerintah pun semakin menyadari pentingnya sektor UKM, terutama bagi akselelator perekonomian nasional, di tengah masih melambatnya beberapa sektor yang selama ini jadi andalan.

Jadi Ketua G20, RI Diminta Berperan Setop Invasi Rusia di Ukraina

Komitmen untuk semakin mengembangkan sektor UMKM, lanjut dia, pun terus digenjot oleh pemerintah. Rangkaian deregulasi peraturan merupakan salah satu cara pemerintah untuk membuat sektor UKM agar semakin berdaya saing menghadapi era globalisasi. "Melalui sejumlah regulasi, kemudahan berbisnis di Indonesia bisa ditingkatkan," katanya.

Selain itu, Puspayoga mengatakan, bentuk dukungan lain untuk terus mengembangkan sektor UKM yang dilakukan oleh pemerintah adalah dengan menyediakan dukungan pembiayaan bagi UKM melalui fasilitas kredit, dengan bunga yang relatif rendah sebesar 2 persen.

"Pembiayaan ini di dedikasikan untuk stimulus bagi UKM, khususnya meningkatkan lapangan pekerjaan," tuturnya.

Sebagai informasi, dalam perhelatan yang di hadiri oleh tujuh Menteri UKM dari beberapa negara, Puspayoga melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan Menteri UKM Korea Joo Young-Sup tentang Kerja sama Teknik di Bidang Pengembangan Koperasi dan UKM.

Mantan Wakil Gubernur Bali tersebut juga mengundang para negara-negara anggota ICSB untuk menanamkan modalnya di Indonesia di beberapa sektor potensial seperti infrastruktur, energi, pariwisata, sampai dengan sektor kelautan.

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya