Pertamina Yakin Holding Migas Berdampak Positif bagi RI

SPBG Envogas Pertamina
Sumber :
  • VIVA.co.id/Raudhatul Zannah

VIVA.co.id – Pembentukan holding migas, dengan mengintegrasikan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk sebagai anak perusahaan PT Pertamina (Persero), diyakini dapat berdampak positif bagi kepentingan nasional.

Serikat Pekerja: Holding Pertamina Langgar UUD 1945

Vice President Corporate Communication Pertamina, Wianda Pusponegoro mengatakan, dampak positif dapat dirasakan dari berbagai aspek, baik secara operasional, finansial, hingga ekonomi makro nasional.

Berdasarkan hal tersebut, Pertamina komitmen bekerjasama dengan PGN untuk melanjutkan pembicaraan tahapan-tahapan konkret menuju terbentuknya holding migas.

Holding BUMN Migas Bikin Pertamina Setara Total dan ExxonMobil

Menurut Wianda, setelah mendapatkan arahan dari Presiden RI dan pemegang saham terkait pembentukan holding migas, Pertamina akan menindaklanjuti dengan melakukan intensifikasi pembicaraan bersama PGN melalui joint working group yang sudah terbentuk sebelumnya.

"Tim gabungan antara Pertamina dan PGN, dengan supervisi Kementerian BUMN, akan terus melakukan pembicaraan penting, terkait tahapan-tahapan yang akan dilakukan untuk mewujudkan holding migas. Kami telah memulai pembicaraan mengenai visi, peta jalan, sinergi operasi dan juga capex, yang dapat dilakukan pasca terbentuknya holding," jelas Wianda di Jakarta, Minggu 14 Agustus 2016.

Genjot Bisnis, Pertamina Tetapkan 5 CEO Subholding Migas

Dijelaskannya, berbagai langkah sinkronisasi akan terus dilakukan untuk merealisasikan kebijakan pemerintah tersebut.

Ketika holding migas terbentuk, kata Wianda, dampak positif yang akan dirasakan cukup besar. Sebab, integrasi PGN ke dalam Pertamina melahirkan kekuatan besar di sektor gas bumi, sehingga infrastruktur gas akan lebih cepat berkembang dengan biaya investasi yang lebih efisien.

"Dengan semakin cepatnya pengembangan infrastruktur gas bumi di Tanah Air secara terinterasi, tumpang tindih tidak lagi terjadi, investasi lebih efisien, utilisasi semakin besar, sehingga akan  berdampak pada harga gas bumi yang lebih kompetitif dan efisien. Sebagai contoh, terdapat tumpang tindih capex senilai US$1,7 miliar, yang apabila holding terbentuk, hal tersebut dapat dihindari," ungkapnya.

Selain itu, ketersediaan infrastruktur juga akan mendorong peningkatan penyerapan gas bumi nasional. Dengan demikian, investasi hulu juga semakin menarik dan penerimaan negara dari gas bumi akan meningkat.

"Tidak hanya penerimaan langsung dari gas bumi, tetapi multiplier effect yang timbul, seperti tumbuhnya industri baru, baik karena pasokan gas yang meningkat maupun pasokan listrik yang lebih stabil, juga positif bagi ekonomi nasional." kata Wianda.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya