Jasa Marga Right Issue Rp1,8 Triliun untuk Proyek Ini

Pergantian Direksi PT Jasa Marga Tbk.
Sumber :
  • Fikri Halim/VIVA.co.id

VIVA.co.id – PT Jasa Marga Tbk (berkode saham JSMR) dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) menyepakati bahwa perseroan akan melakukan peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor perseroan melalui Penawaran Umum Terbatas (PUT) I dengan Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD), atau rights issue sekitar Rp1,8 triliun. 

Jokowi Resmikan 147 Bangunan yang Direhabilitasi Pasca Gempa di Sulawesi Barat

Dalam rights issue ini, Jasa Marga akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 491.465.665 lembar saham dengan nilai nominal Rp500 per lembar saham. Adapun penambahan modal dengan HMETD Jasa Marga sebesar Rp1,8 triliun tersebut, terdiri dari Rp1,25 triliun dari Penyertaan Modal Negara (PMN) dan Rp550 miliar dari publik.

"Penambahan modal ini akan memberikan tambahan modal bagi perseroan untuk mengembangkan usaha, serta meningkatkan kemampuan perseroan untuk menerima pembiayaan dan lembaga keuangan dan perbankan," kata Direktur Keuangan Jasa Marga Anggiasari di Balai Kartini, Jakarta, Senin 29 Agustus 2016. 

Jokowi: Jalan Inpres Gorontalo Penting untuk Tingkatkan Konektivitas Daerah

Ia mengatakan bahwa dana hasil PUT I tersebut sepenuhnya akan digunakan untuk pembangunan proyek jalan tol baru, di antaranya adalah Ruas Tol Semarang-Batang, Pandaan-Malang, Balikpapan-Samarinda, Manado-Bitung hingga Jakarta-Cikampek Elevated (layang). 

"Untuk tahun ini misalnya Batang-Semarang, Pandaan-Malang, Manado- Bitung, terus kita lagi proses tender yang Jakarta-Cikampek Elevated juga," tuturnya. 

Empat Alasan Utama Publik Puas dengan Kinerja Jokowi, Menurut Survei Indikator

Ia merincikan nilai investasi hingga akhir yang dibutuhkan untuk pembangunan tol Pandaan – Malang adalah sebesar Rp5,9 triliun, Balikpapan-Samarinda Rp9,9 triliun, Manado- Bitung Rp5,12 triliun dan Jakarta-Cikampek Elevated Rp14,13 triliun. 

"Keseluruhan kira-kira Kita membutuhkan Rp82 triliun hingga 2019, jadi right issue dulu, nanti kita juga terbitkan obligasi, Q1 (2017). Tapi nanti, kita lihat marketnya dulu yah, lalu misal untuk refinancing bond saja kita butuh Rp19 triliun, sampai 2019, tetapi kan mesti dibagi-bagi, tahun ini berapa, jadi belum selesai semua excercisenya," kata Anggiasari. (asp)

IKN Nusantara.

Sri Mulyani Ungkap Pembangunan IKN Sudah Sedot APBN Rp 4,3 Triliun

Realisasi APBN untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) per 1 April 2024, telah mencapai Rp 4,3 triliun atau 10,9 persen dari pagu.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024