Dibuka di Zona Merah, Masih Ada Harapan IHSG Menguat

Papan indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/OJT/Feronike Rumere

VIVA.co.id – Mengawali sesi satu pada akhir pekan ini, Jumat 9 September 2016, indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka  turun 0,29 persen atau 15,74 poin ke level 5.355,34 setelah sebelumnya IHSG ditutup melemah 0,19 persen atau 10,28 poin di level 5.371,08.

Suku Bunga BI Naik Diproyeksi Topang Penguatan IHSG, Cek Saham-saham Berpotensi Cuan

Analis PT HD Capital Tbk Yuganur Wijanarko, pada perdagangan hari ini laju IHSG akan berupaya melawan volatilitas bursa regional dan tekanan jangka pendek untuk kembali bergerak menguat menembus target batas atas (resistance) psikologis 5.410.

"IHSG sering diwarnai oleh aksi jual para pelaku pasar yang tidak tahan dengan volatilitas regional dan tekanan jangka pendek," kata Yuganus di Jakarta.

Elon Musk Batalkan Kunjungan ke India, Ini Alasannya

Namun, pihaknya optimistis pembelian saham big cap dan lapis kedua masih bisa berlanjut untuk menopang kenaikan IHSG menembus resistence jangka pendek 5.410-5.470 yang sekaligus menuju 5.500.

Dengan demikian, kata Yuganur, adanya harapan peluang pembalikan arah menguat setelah transaksi kemarin ditutup melemah ke level 5.371, maka para pelaku pasar disarankan mengakumulasi empat saham berikut ini:

Ekspansi Bisnis, Bos MD Pictures Jual Saham FILM Raup Rp 1,25 Triliun

1. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dengan target trading di kisaran Rp11.450-11.650.

Secara teknikal, pola perbaikan tren jangka pendek dan menengah pada emiten perbankan BUMN ini membuatnya menarik untuk diakumulasi.

"Melihat kinerja ekspektasi earnings ke depan di 2016-2017 ada pada skenario kenaikan menuju resistance psikologis di kisran Rp11.450-Rp11.650," tuturnya.

2. PT PP London Sumatera Indonesia Tbk (LSIP) dengan target trading di level Rp1.650

Harga minyak mentah dunia yang berada pad level terendah sejak sepuluh tahun terakhir dan valuasi sektor yang cukup murah, membuat emiten minyak sawit ini menarik untuk diakumulasi secara jangka menengah pada kisaran Rp1.650.

3. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) dengan target trading di kisaran Rp8.750-Rp9.000.

Secara teknikal, perbaikan tren jangka pendek dan menengah pada emiten konsumer holding ini dapat digunakan sebagai peluang akumulasi untuk kontinuasi kenaikan menuju kisaran Rp8.750-Rp9.000

4. PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) dengan target trading di level Rp680.

Pola perbaikan momentum dalam tren jangka pendek dan menengah pada emiten properti ini dapat digunakan sebagai peluang trading mengikuti kontinuasi kenaikan berikutnya menuju resistance psikologis di level Rp680.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya