Bulog Jabarkan Mekanisme Distribusi Gula Impor

Petani tebu.
Sumber :
  • ANTARA/Arief Priyono

VIVA.co.id – Pelaksana tugas (Plt) Direktur Utama Perum Bulog Wahyu menegaskan, proses pengaturan kuota impor gula tidak bisa diintervensi oleh siapapun, terutama oleh para distributor atau mitra Bulog di daerah-daerah.

Semester I-2020 Bulog Belanja Beras Petani 700 Ribu Ton

Hal ini diutarakannya, untuk memberikan penjelasan mengenai mekanisme penentuan kuota dan distribusi gula impor, terkait kasus dugaan suap ketua DPD Irman Gusman oleh CV Semesta Berjaya (CV SB).

Wahyu pun menjelaskan langkah-langkahnya. Pertama, mengenai berapa kuota impor yang akan diusulkan ke pemerintah, Bulog meminta kantor divisi regional untuk mendata kebutuhan gula yang harus dipenuhi di masing-masing daerah.

Bulog Mental dari Daftar 12 BUMN Penerima Dana Dukungan Pemerintah

"Kemudian, kuota kebutuhan itu akan diusulkan ke pemerintah, untuk mendapatkan penugasan langsung," ujar Wahyu di Gedung Perum Bulog, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Senin 19 September 2016.

Ia menjelaskan, dalam proses pendistribusiannya, Bulog menerapkan dua cara yakni dengan melakukan operasi pasar langsung dan bekerja sama dengan distributor di masing-masing daerah.

Punya Stok Beras 1,4 Juta Ton, Bulog Terus Serap Beras dari Petani

"Dalam hal ini tidak ada tender dan tidak ada pengaturan untuk penjualan karena ini sifatnya penjualan. Semua boleh jadi distributor, mitra penyalur, sepanjang memenuhi persyaratan yang kami tetapkan," kata Wahyu.

Wahyu mengatakan, Bulog sudah memiliki ketentuan-ketentuan khusus yang harus dipenuhi dalam memilih distributor. Antara lain mengenai kemampuan jaringan distribusi, infrastruktur yang dimiliki, hingga kelayakan jenis transportasi dari masing-masing distributor.

"Selain itu, pihak-pihak yang mengajukan diri sebagai distributor juga harus memiliki SIUP, NPWP, serta tercantum alamat lengkap yang terangkum dalam profil perusahaan," ujarnya.

Wahyu menegaskan, CV SB memang menjadi salah satu mitra Perum Bulog di Sumatera Barat, untuk mendistribusikan gula impor yang diprediksi akan selesai pada akhir bulan September ini.

Namun karena keterlibatan CV SB dalam kasus suap Ketua DPD RI Irman Gusman, Wahyu mengaku pihaknya akan kembali mereview CV SB sebagai mitra distribusi bagi Perum Bulog. 

"Kita akan lihat dulu profilnya lagi, apa saja masalah mereka," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya