Rupiah Masih Bertahan Menguat

Tumpukan uang rupiah pecahan lima puluh ribu.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA.co.id – Perdagangan nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) hari ini, Rabu, 5 Oktober 2016, diperkirakan akan kembali melanjutkan penguatannya meskipun dolar AS kembali menujukkan kenaikan.

OJK: Volatilitas Rupiah Tak Berpengaruh ke Permodalan Bank Berdasarkan Hasil Stress Test

Analis NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan, sentimen global berasal dari kurs poundsterling yang melemah ke tingkat terendah dalam lebih dari tiga dekade terhadap dolar AS yang menguat akibat  terpukul kekhawatiran dampak keluarnya Inggris dari Uni Eropa (Brexit).

Selain itu, harapan adanya penguatan pada harga minyak dunia pasca rencana OPEC mengetatkan output produksi dapat menahan penguatan laju dolar AS, sehingga nantinya rupiah memiliki peluang melanjutkan penguatannya. "Rupiah hari ini akan bergerak di kisaran  Rp12.970 hingga Rp13.020 per dolar AS," ujarnya.

Rupiah Dibuka Melemah, Data Inflasi AS Jadi Sorotan

Selain itu, sentimen dalam negeri sendiri, kata Reza, masih adanya dampak dari rilis inflasi dan progress terkait tax amnesty masih menjadi penopang laju rupiah di perdagangan kemarin.

"Terjadinya inflasi menunjukkan masih adanya daya beli masyarakat terutama untuk kelompok makanan yang biasanya menjadi faktor penopang terjadinya inflasi. Meski terdapat pelemahan lanjutan pada laju GBP namun, rupiah masih dapat bertahan positif," tuturnya.

Cadangan Devisa RI Maret Turun Jadi US$136,2 Miliar Buat Bayar Utang dan Stabilisasi Rupiah
Pekerja menunjukkan uang Rupiah dan Dolar Amerika Serikat di sebuah tempat penukaran uang di Jakarta.

Rupiah Lesu ke Rp 16.128 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah sebesar 48 poin atau 0,30 persen ke Rp 16.128 per dolar AS.

img_title
VIVA.co.id
14 Mei 2024