Denmark Tertarik Investasi Sektor Kesehatan di Indonesia

pameran alat kesehatan
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id – Delegasi bisnis medis dari Denmark mengunjungi Indonesia dalam rangka membangun hubungan kerja sama antara perusahaan kedua negara di sektor kesehatan.

Heru Budi Apresiasi Kerja Sama Proyek MRT dengan Jepang, Nilainya Rp11 Triliun

Kepala Perdagangan Kedutaan Besar Denmark di Jakarta, Dorthea Damkjaer mengatakan, bahwa kunjungan ini bertujuan untuk memfasilitasi kemitraan inovatif antara pemangku swasta dan publik bagi Indonesia dan Denmark.

"Kami percaya bahwa solusi inovatif, teknologi dan produk Denmark yang dikombinasikan dengan kerja sama antar pemerintah dapat mendukung upaya Indonesia untuk kesehatan masyarakatnya," ujar Damkjaer, melalui keterangan pers yang diterima VIVA.co.id pada Kamis, 20 Oktober 2016.

27 Korban Penipuan Investasi Rp52 Miliar Geruduk Rumah Orang Tua Pelaku di Tasikmalaya

Beberapa delegasi perusahaan perangkat medis yang turut serta dalam kunjungan ini seperti Ambu, BK USG, Dako, Guldmann, Linak dan Sp Medis. Kegiatan yang berlangsung pada 17-19 Oktober 2016 ini mempertemukan pihak Denmark dengan sejumlah pemain kunci di sektor kesehatan Indonesia, termasuk masyarakat dan rumah sakit swasta, serta Kementerian Kesehatan.

Kepala Denmark Health Tech Group, Thomas Andersen menilai, target ambisius Indonesia untuk sistem kesehatan dapat didukung oleh berbagai pemasok Denmark, yang dikenal dengan kualitas tinggi, tapi tetap terjangkau dan mampu menciptakan solusi yang fleksibel.

Jangan Sampai Terjerat Pinjol, Ini Tips Kelola Keuangan Lebih Cerdas

"Semua perusahaan yang berpartisipasi memiliki pengalaman bertahun-tahun di Denmark. Menciptakan kemitraan dengan Indonesia merupakan langkah tepat untuk memperkenalkan solusi efisien untuk negara," ujar Andersen.

(mus)
 

Ilustrasi resesi ekonomi/ekonomi global

Ekonomi Global Diguncang Konflik Geopolitik, RI Resesi Ditegaskan Jauh dari Resesi

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) menyebut, risiko RI masuk ke jurang resesi masih jauh lebih rendah dibandingkan negara-negara lain.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024