Ekonomi RI Diprediksi Tumbuh Lima Persen di 2017

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi Indonesia
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Rosa Panggabean

VIVA.co.id – PT Bank Danamon Indonesia Tbk, memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia masih aman di kisaran 5,0-5,1 persen pada 2017. Hal ini ditunjang dengan kebijakan-kebijakan yang diambil Presiden Joko Widodo.

Kemenkeu: Pertumbuhan Ekonomi 2021 yang Dirilis BPS Sesuai Prediksi

"Ke depan, kalau Jokowi konsisten dengan kebijakan ekonominya, kita akan memiliki jaminan ke depannya," kata Chief Economist Danamon, Anton Hendranata, dalam acara media workshop di The Westin Jakarta, Rabu 30 November 2016.

Ia menyebutkan, kebijakan yang mendorong perekonomian meliputi, paket kebijakan ekonomi yang saat ini berjumlah 14 paket, dengan sekitar 200 kebijakan yang sudah dapat diimplementasikan. Seperti pembangunan infrastruktur, deregulasi untuk memberikan kemudahan perizinan investasi, dan menggenjot komoditas ekspor dengan diversifikasi produk dan pasar global.

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di 2021 Capai 3,69 Persen

"Paket kebijakan ekonomi ini sangat penting, karena Indonesia memiliki karakter ekonomi dan sosial yang kompleks. Sehingga, perlu didetailkan permasalahannya satu per satu. Walaupun, ada yang mencemooh dianggap seperti sinetron berseri," ucapnya.

Selain dari paket kebijakan ekonomi, program kebijakan amnesti pajak juga akan menyangga keberlangsungan ekonomi nasional, yang mana pada periode I dinilai berhasil, dengan mencapai uang tebusan Rp97,2 triliun.

BI Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI 2022 Maksimal 5,5 Persen

Kemudian, pada periode II per November, penerimaan uang tebusan amnesti pajak mencapai Rp98 triliun, atau sekitar 59,39 persen dari target penerimaan uang tebusan sebesar Rp165 triliun.

"Katalisnya masih berasumsi di awal tahun, amnesti pajak memberikan dorongan pada pembangunan infrastruktur," ucapnya.

Hendranata sangat optimitis perekonomian Indonesia masih dapat bertahan stabil pada 2017, ditambah jika melihat transmisi moneter yang semakin baik dengan penurunan suku bunga acuan  tujuh hari, atau 7 days repo rate sebesar 4,75 persen.

"Rata-rata pertumbuhan ekonomi Indonesia masih baik. Walaupun masih kalah dengan India, karena India sudah melakukan perbaikan infrastruktur terlebih dahulu," ujarnya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya