Alasan Jokowi Minta Kadin Manfaatkan Investor Asing

Presiden Joko Widodo.
Sumber :
  • Biro Pers Setpres

VIVA.co.id – Presiden Joko Widodo meminta para pimpinan dan anggota Kamar Dagang dan Industri Indonesia untuk menyadari peluang kepercayaan investor asing di Indonesia. Sebab, setiap investor yang masuk ke Indonesia, pastilah memerlukan mitra lokal yang dapat membantu mereka mengembangkan usaha di Indonesia.

Ekonomi Global Diguncang Konflik Geopolitik, RI Resesi Ditegaskan Jauh dari Resesi

"Ini juga peluang yang amat baik untuk seluruh anggota Kadin. Karena, setiap investor pasti mencari partner lokal, partner domestik. Ambillah kesempatan ini, baik yang bergerak di industri, perhotelan, kontraktor. Saya kira, kesempatan itu sekarang ini sangat banyak yang bisa kita ambil peluangnya," ujarnya dalam acara Rapimnas Kadin Jakarta, Kamis 1 Desember 2016.

Sebab, semakin banyak arus investasi yang masuk ke Indonesia, ia optimistis bahwa hal tersebut mampu membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi semakin lebih baik. Meskipun, perlu diakui bahwa Indonesia sekarang ini memerlukan anggaran yang besar, guna menyukseskan program percepatan pembangunan infrastruktur pemerintah.

Heru Budi Apresiasi Kerja Sama Proyek MRT dengan Jepang, Nilainya Rp11 Triliun

"Karena sekali lagi, kita membutuhkan anggaran, misalnya untuk infrastruktur saja dalam lima tahun kurang lebih Rp4.900 triliun. Dari APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) hanya sanggup menyiapkan Rp1.500 triliun. Sisanya dari mana? Ya dari swasta. Ini kalau orang bisnis melihat seperti itu, ini peluang yang bisa dikejar dan diambil," tuturnya.

Salah satu kebutuhan mendesak bagi Indonesia dalam menghadapi persaingan global, menurutnya, ialah sumber daya manusia yang terampil, berkompeten, dan berdaya saing. Untuk itu, pemerintah sebelumnya telah bekerja sama dengan Kadin di bidang pelatihan kejuruan.

27 Korban Penipuan Investasi Rp52 Miliar Geruduk Rumah Orang Tua Pelaku di Tasikmalaya

Namun, Presiden menginginkan kerja sama yang lebih erat dan jumlah yang lebih besar dengan Kadin terkait pelatihan tersebut.

"Saya minta memang dalam jumlah yang besar, jumlah besar-besaran. Tadi saya sudah mendapatkan angka dari Pak Rosan dan Pak Menko Ekonomi, angkanya masih jauh dari yang kita harapkan. Karena, yang dibutuhkan adalah sebuah training besar-besaran dalam jumlah yang jutaan. Bukan hanya ribuan, tetapi harus jutaan," tuturnya.

Presiden sendiri,  menunjuk pihak swasta melalui Kadin untuk melakukan pelatihan terhadap kebutuhan tenaga-tenaga terampil yang siap. Karena, menurutnya, pihak yang paling mengetahui kebutuhan tenaga kerja dari pihak swasta ialah mereka sendiri.

"Menurut say,a sistem vokasional yang paling baik dan benar-benar jalan adalah yang kemarin kita lihat di Jerman. Di sana, yang juga sangat berperan adalah Kadin di Jerman. Jadi, di sini nantinya yang sangat berperan kita harapkan juga dari Kadin. Masuk akal, karena harusnya yang tahu kebutuhan swasta, ya swasta sendiri, bukan regulatornya," ujarnya.

Untuk itu, lanjutnya, Jokowi meminta kerja sama yang baik antara pemerintah dan Kadin, agar dapat secara bersama-sama membangun Indonesia, sehingga dapat memberikan manfaat lebih kepada masyarakat.

"Sekali lagi, saya minta kerja sama antara kementerian dengan Kadin, antara pemerintah dengan Kadin, terus ditingkatkan dari pusat sampai ke daerah, sehingga betul-betul pergerakan ekonomi kita akan memberikan manfaat kepada masyarakat," ujarnya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya