Luhut Tantang Pengkritik Tenaga Kerja Tiongkok di Indonesia

Menteri Koordinator Bidang Maritim Luhut Binsar Panjaitan.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Moh. Nadlir.

VIVA.co.id – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan menantang para penyebar isu serbuan tenaga kerja asing yang masuk ke Indonesia. Luhut mengatakan, pihak pemerintah menggulirkan kebijakan bebas visa demi mencapai target peningkatan wisatawan mancanegara masuk ke Indonesia. Kebijakan itu bukan untuk hal yang macam-macam.

RI Sambut Investasi, Luhut: Tapi Tak Ada Kompromi Soal Kedaulatan

Ia menyayangkan, saat ini pemerintah kerap dituding menganakemaskan tenaga kerja asing asal Tiongkok. Jika kebijakan bebas visa memang memberikan dampak negatif, lanjut Luhut, pemerintah akan mengevaluasi kebijakan bebas visa untuk 169 negara tersebut.

"Soal bebas visa kita evaluasi sekarang, jangan terus ribut. Orang belum setahun kok. Kita ingin turis datang cepat," kata Luhut di kantornya, Jakarta, Senin 9 Januari 2019.

Dituding Berpihak, Luhut Beberkan Pengaruh China Bagi Ekonomi RI

Luhut juga menanggapi pemberitaan terkait adanya temuan sebanyak 75 Pekerja Seks Komersial (PSK) yang mayoritas asal Tiongkok. Menurut dia, pemerintah telah melakukan tindakan tegas untuk memulangkan para pekerja tersebut. 

"Filter itu ada, dan sudah jalan, ketika kita tahu kalau ada 75 pekerja itu kan kita pulangin," kata Luhut.

Kerap Disebut 'Menteri Segala Urusan', Ini Kata Luhut

Luhut pun menantang para pengkritik yang menuding pemerintah memberikan kesempatan khusus kepada pekerja asing asal Tiongkok. Padahal, kata Luhut, tenaga kerja ilegal Indonesia mencapai jumlah sekitar 2 juta orang di luar negeri.

"Ada 2 juta lebih tenaga kerja ilegal kita di luar negeri, kita enggak ribut kok. Ada Singapura, ada semua ada kok, lalu coba dipulangin itu, nangis bombay semua kita," ujar Luhut sambil tertawa.

Mantan Menkopolhukam itu menyebut para pengkritik menunjukkan sikap 'sok' nasionalis. Ia pun menantang berdebat tatap muka dengan pengkritik tersebut.

"Jangan sok terlalu nasionalis lah. Kadang-kadang saya boleh lah saya ngomong begini, orang yang vokal (mengkritik) itu saya pengen ketemu, kalau saya salah, saya akan cium tangan dia, kalau tidak dia cium anu saya, jangan ketawa, dengkul saya maksudnya," kata Luhut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya