Pembebasan Tarif Tol Karang Tengah Picu Penumpukan Kendaraan

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol, Herry T. Zuna
Sumber :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

VIVA.co.id – Pemberlakuan aturan mengenai pembebasan tarif yang dilakukan pihak PT Jasa Marga di Gerbang Tol Karang Tengah sejak Minggu, 9 April 2017 kemarin, merupakan bagian dari upaya integrasi sistem jalan tol, termasuk tol Jakarta-Tangerang dan Tangerang-Merak.

Erick Beberkan Alasan Stasiun Kereta Cepat Karawang Belum Beroperasi 

Dengan penggeseran gerbang tol dari Karang Tengah ke Gerbang Tol Cikupa, dan pemberlakuan sistem tol terbuka Tomang-Cikupa, serta sistem tol tertutup Cikupa-Merak hal ini diklaim dapat memecah kemacetan hingga lima kilometer yang biasanya terjadi di Gerbang Tol Karang Tengah tersebut.

Namun, dampak lainnya dari pemberlakuan aturan ini adalah terjadinya penumpukan kendaraan, yang mengantre di jalur-jalur keluar tol, seperti di exit tol Alam Sutera dan sekitarnya.

Jasa Marga soal Truk Jalan Sendiri di Jalan Tol Kalikangkung Semarang: Sopir Lupa Rem Tangan

"Memang terjadi sedikit kehebohan (akibat aturan ini). Maka kami mohon maaf kepada para pengguna yang harus antre di (gerbang tol) asal-tujuan, seperti misalnya di Alam Sutera, Karawaci dan Tangerang," kata Kepala Badan Pengatur Jalan Tol, Herry T. Zuna, di kawasan Jakarta Barat, Senin, 10 April 2017.

Oleh karenanya, Herry berharap bahwa dalam masa-masa awal pemberlakuan aturan ini, pihak-pihak terkait, baik dari sisi operator jalan tol maupun masyarakat pengguna jalan bisa segera beradaptasi. "Maka kita perlu penyesuaian. Baik dari sisi operatornya, dan juga masyarakat yang harus mencari keseimbangannya," ujar Herry.

Viral Truk Jalan Sendiri di Jalan Tol Kalikangkung, Sopir Pontang-Panting Mengejar

Dia mengakui, saat ini rencana pembangunan dengan total 51 gerbang tol baru di jalur Jakarta-Merak dan sebaliknya, sudah mencapai progres 50 persen dengan 26 gerbang tol yang sudah terbangun.

Mengenai kesiapan dari pengoperasian sejumlah gerbang tol baru itu, Herry berharap agar di akhir April 2017 ini aspek peralatannya sudah bisa rampung. "Secara total, peralatan siap pada 23 April. Itu ada lima titik tambahan on-off yang harus kita bangun, karena adanya perubahan sistem dengan 51 gerbang tol baru ini," kata Herry.

Meski demikian, Herry memastikan jika PT Jasa Marga dan PT Marga Mandalasakti selaku operator jalan tol Jakarta-Merak ini, akan selalu memantau perkembangan kondisi jalan, dan memberikan penanganan sesegera mungkin jika ada potensi terjadinya antrean panjang.

"Dalam hitungan (PT) MMS dan PT Jasa Marga selaku operator di ruas tersebut, dengan fasilitas yang ada saat ini, maka akan diantisipasi pula melalui petugas jemput transaksi. Di awal ada learning curve, sekarang mulai familiar. Ini akan terus ditingkatkan dan dilakukan penyesuaian sambil menunggu penyelesaian (peralatan) 23 April mendatang," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya