- REUTERS/Andrew Yates
VIVA.co.id – Setelah Bahrain, Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan Mesir memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar, negara tersebut juga ikut menutup wilayah udara mereka dari tetangganya.
Dilansir dari Business Insider, Selasa 6 Juni 2017, atas penutupan wilayah udara maskapai milik negara teluk yang dimusuhi itu yaitu Qatar Airways ikut merasakan dampak kurangnya akses wilayah udara dan berdampak buruk pada operasionalnya.
"Qatar Airways akan kehilangan wilayah udara untuk Saudi Arabia, Bahrain dan Uni Emirat Arab yang selama ini dilaluinya," Jelas Center for Aviation (CAPA) dalam laporannya.
Kehilangan wilayah udara tersebut tidak bisa dipungkiri, terlebih Qatar yang berada di tengah sejumlah negara tersebut mmiliki wilayah udara yang relatif sangat kecil untuk ukuran sebuah negara.
"Sebagian besar dikelilingi oleh wilayah udara Bahrain (Bahrain FIR), sebuah jalur di selatan dikelola oleh Arab Saudi sementara UEA berada di perbatasan timur," kata CAPA.
Dengan demikian, kehilangan akses ke wilayah udara Saudi akan memaksa Qatar Airways melakukan manuver mahal dan mengalihkan penerbangan Afrika-nya. Akses wilayah Bahrain yang hilang membuat Qatar Airways seperti mengelilingi negaranya.
Itu berarti, jika larangan tersebut terus berlanjut, penerbangan Qatar Airways harus terbang melalui wilayah udara yang saat ini dilarang untuk mencapai markasnya di Doha.
Perlu diketahui dalam dua dekade terakhir Qatar Airways telah berkembang menjadi salah satu maskapai penerbangan internasional yang paling berpengaruh di dunia. Pada 2015, Skytrax memberikan label sebagai maskapai penerbangan terbaik dunia.
