Begini Syaratnya Agar Subsidi LRT Jabodebek Bisa Turun

Light Rail Transit (LRT). Foto ilustrasi.
Sumber :
  • www.srtet.co.th

VIVA.co.id – Pemerintah akan menggelontorkan subsidi proyek Light Rail Transit rute Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi. Ketika mulai beroperasi, maka dalam 12 tahun ke depan pemerintah akan berikan subsidi Rp16 triliun setiap tahunnya untuk menanggung beban tarif LRT yang diberikan.

Menhub Tinjau Lokasi Calon Bandara Penunjang Ibu Kota Baru

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, usai rapat koordinasi menegaskan, gelontoran subsidi yang diberikan untuk proyek tersebut bisa saja ditekan. Asalkan, pertumbuhan pengguna moda transportasi massal tersebut di masa depan bisa tumbuh hingga tujuh persen per tahunnya. 

“Kelihatannya akan turun. Subsidi itu kira-kira Rp16 triliun dalam 12 tahun,” kata Budi di Jakarta, Senin 31 Juli 2017.

Menhub Ikut Lepas Ekspor 262 Gerbong Barang ke Selandia Baru

Dengan asumsi pertumbuhan pengguna jasa LRT sebesar lima persen, maka pemerintah mematok tarif LRT Jabodebek di kisaran Rp12 ribu per penumpang. Dengan asumsi tersebut, maka subsidi yang kemungkinan digelontorkan pemerintah bisa mencapai Rp16 triliun.

Namun, mantan Direktur Utama PT Angkasa Pura II itu optimistis, pengguna LRT di masa depan akan bertambah, seiring dengan meningkatnya kebutuhan transportasi massal. Jika pertumbuhan pengguna jasa LRT bisa menggeliat hingga tujuh persen, subsidi yang diberikan bisa ditekan.

Jelang Diresmikan Jokowi, Menhub Cek Kondisi Bandara Tebelian

“Pertumbuhan itu bisa digoyang menjadi enam persen sampai tujuh persen. Begitu pertumbuhan tujuh persen, maka subsidi akan turun,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Manajamen PT Kereta Api Indonesia akan melakukan kajian terhadap posisi stasiun LRT Jabodebek untk mengoptimalkan jumlah penumpang. 

Dengan kajian tersebut, diharapkan pengguna LRT bisa mendapatkan banyak kemudahan dalam menggunakan moda transportasi massal tersebut.

“Saya dan tim diberikan tugas untuk melakukan review, apakah posisi stasiun sudah sesuai, atau belum,” kata Kepala Divisi LRT Najib Tawangalun. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya