- VIVA.co.id/Fikri Halim
VIVA.co.id – Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, perubahan sektor perdagangan dari offline ke online, memang sebuah fenomena yang tak bisa untuk dihindari. Meskipun, pergeseran ini memiliki dampak negatif yang harus dihadapi.
Enggar mengakui, tumbuhnya belanja online bisa meningkatkan pengangguran di Indonesia. Sehingga, pada akhirnya dapat memengaruhi rasio gini dan tingkat kemiskinan.
"Terjadi perubahan itu kami tidak mungkin membatasi, kalau online menggeser offline. Itu adalah suatu keniscayaan, ini sesuatu yang nyata yang tidak dapat dipungkiri," kata Enggar di acara Rapat Koordinasi Nasional Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia di Jakarta, Selasa 3 Oktober 2017.
Dia mengatakan, tantangan saat ini adalah bagaimana pemerintah dapat mengantisipasi dapat tersebut. Sehingga, angka pengangguran tetap bisa ditekan.
"Pemerintah tidak mungkin membiarkan itu, memang ini nanti juga akan berdampak pada pengangguran gini ratio, kemiskinan dan sebagainya," kata dia.
Pihak swasta, menurut Enggar, berperan penting dalam membatu pemerintah dalam hal ini. Khususnya, dalam meningkatkan lapangan kerja di Indonesia. Selain itu, koordinasi dengan kementerian terkait juga akan dilakukan.
"Ini juga diminta oleh bapak Presiden (Joko Widodo), selain menteri pendidikan adalah juga menteri perindustrian untuk meningkatkan pendidikan vokasional. Karena, menteri perindustrian tahu apa yang akan dibutuhkan dan pergeserannya seperti apa," tutur mantan Ketua Umum REI itu. (asp)