Rusia Menyerbu Chechnya

VIVAnews - Setelah melakukan serangan udara selama dua minggu, pada 11 Desember 1994, Presiden Boris Yeltsin, memerintahkan tentara Rusia menyerbu Chechnya. Tindakan ini dilakukan setelah kelompok dukungan Rusia gagal menguasai negara yang memisahkan diri pada tahun 1991 itu.

Sejak mantan jenderal AU Rusia, Dzhokhar Dudayey, memproklamasikan kemerdekaan Chechnya pada tahun 1991, negara yang berpenduduk mayoritas Muslim tersebut terus diguncang perang saudara.

Polisi Ungkap 4 Mahasiswa Junior STIP Jakarta Batal Dianiaya Seniornya

Moskow diam-diam mendanai berbagai kelompok bersenjata untuk mematahkan perlawanan rakyat Chechnya. Kekerasan yang terus berlangsung di negara Kaukasus tersebut menjadi alasan Yeltsin menyerbu Chechnya.   

Serangan Rusia ke Chechnya berlangsung selama 20 bulan. Selama itu, tidak kurang dari 100.000 orang tewas serta puluhan kota dan desa hancur akibat serbuan Rusia.

Meskipun kalah jumlah dan persenjataan, pejuang Chechnya berhasil menghalau serangan Rusia. Akhirnya, pada tahun 1996, Rusia menyerah dan memberikan status otonomi khusus pada Chechnya. Panglima militer Chechnya, Aslan Maskhadov, terpilih sebagai presiden negara tersebut.

Telkom Punya Tabungan Rp6,8 Triliun
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto

Wakili Indonesia di OECD, Menko Airlangga Bahas Tiga Isu Penting Ini

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mewakili Indonesia berbicara dalam pertemuan Tingkat Menteri Anggota OECD di Paris, Prancis.

img_title
VIVA.co.id
5 Mei 2024