Partai China Ancam Anggotanya yang Beragama

Salah satu penari pada peringatan 90 tahun Partai Komunis China.
Sumber :
  • Reuters/Jason Lee

VIVAnews - Pemimpin Partai Komunis China memperingatkan anggotanya untuk tidak memeluk agama, jika tidak ingin mendapat hukuman. Ancaman ini menyusul semakin banyaknya anggota Partai Komunis yang memeluk agama dan melakukan praktek ibadah.

Menurut Zhu Weiqun, wakil ketua Departemen Persatuan Pekerja Lini Depan Komite Pusat Partai Komunis, anggota haruslah tetap atheis sesuai dengan teori, ideologi dan praktek paham Marxisme yang dianut partai. Zhu mengatakan agama akan dijadikan alat musuh-musuh China dalam menghancurkan pemerintahan.

"Partai akan melemah dalam menghadapi serangan separatisme. Musuh dari dalam dan luar negeri melakukan segala cara untuk menggunakan agama sebagai dasar aktivitas separatisme mereka di wilayah-wilayah etnis di China," kata Zhu, pada sebuah artikel di jurnal Partai Komunis, Qiushi, dilansir oleh Xinhua, Senin 19 Desember 2011.

Pernyataan Zhu ini menyusul banyaknya anggota partai yang menginginkan pencabutan larangan beragama bagi para anggota. Mereka mendata alasan dan keuntungan agama bagi para anggota partai, dan berargumen bahwa larangan beragama bertentangan dengan konstitusi China.

Zhu membantah argumen mereka. Dia mengatakan bahwa konstitusi memang mengatur kebebasan untuk beragama atau tidak beragama bagi seluruh rakyat China. Namun, jika rakyat bergabung dengan partai komunis, maka mereka harus menerima paham Marxisme secara total dan tidak boleh memeluk agama apapun.

Zhu juga menyayangkan banyaknya anggota partai yang ikut melakukan praktek keagamaan, berhubungan dekat dengan tokoh-tokoh agama dan bahkan memeluk agama. Jika beragama diperbolehkan di dalam tubuh partai, kata Zhu, maka partai akan terpecah secara ideologi dan teori.

"Anggota partai dilarang menggunakan kekuasaannya untuk menimbulkan fanatisme keagamaan dan turut membangun rumah ibadah. Jika mereka menolak tunduk dan tidak membenahi diri, maka akan dihukum," kata Zhu tanpa menyebutkan bentuk hukumannya.

3 Jenderal Termuda di TNI Angkatan Darat, Ada yang Jadi Perisai Hidup Presiden Jokowi
Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu

Kampus-kampus di Amerika Serikat Banyak Demo, PM Israel Merasakan Ini

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, merasa sangat khawatir tentang demonstrasi atau protes yang mendukung Palestina yang merebak di kampus-kampus Amerika Serikat

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024