Jepang Tidak Segan Tembak Roket Korut

Tentara Jepang berjaga di depan rudal pertahanan di Tokyo
Sumber :
  • REUTERS/Toru Hanai/Files

VIVAnews - Pemerintah Jepang hari ini memerintah militernya untuk bertindak tegas atas rencana peluncuran roket Korea Utara bulan depan bila diyakini mengandung ancaman langsung ke Negeri Matahari itu. Kebijakan ini muncul sehari setelah Korut dikabarkan menggelar ujicoba peluncuran rudal.

"Kami berharap roket itu tidak jatuh ke wilayah kita. Kami ingin rakyat tetap menjalankan keseharian dan pekerjaan seperti biasa," kata Menteri Kepala Kabinet Jepang, Osamu Fujimura, kepada para wartawan di Tokyo, seperti dikutip kantor berita Reuters. "Pihak-pihak berwenang akan mengambil langkah-langkah kewaspadaan," lanjut Fujimura.

Jepang berencana mengerahkan kapal-kapal destroyer, yang membawa rudal pencegat Standard Missile-3, di Laut Jepang dan Laut China Timur. Jepang pun menyiagakan rudal-rudal pencegat Patriot Advanced Capability-3 di pulau-pulau selatan dan di Ibukota Tokyo, kata Menteri Pertahanan Naoki Tanaka.  

Rudal-rudal pencegat itu siap ditembakkan bila ada roket Korut maupun komponennya diperkirakan jatuh ke wilayah Jepang, karena bisa mengancam keselamatan rakyat dan harta benda mereka.

Jepang pun pernah menerapkan kesiagaan serupa jelang peluncuran roket jarak jauh Korut pada April 2009. Walau melintas wilayah mereka, Jepang tidak menembak roket Korut itu.

Kali ini, Korut bulan ini sudah mengumumkan peluncuran roket pembawa satelit untuk memperingati 100 tahun usia mendiang pemimpin pertama mereka, Kim Il-sung. Roket akan meluncur antara 12-16 April 2012.

Namun, AS dan sejumlah negara lain, termasuk Jepang, curiga bahwa peluncuran roket pembawa satelit itu merupakan muslihat Korut untuk ujicoba penembakan rudal balistik sehingga melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB. Apalagi, Korut memiliki teknologi nuklir dan sewaktu-waktu bisa dijadikan senjata pemusnah massal. 

Sementara itu, Korsel mengungkapkan bahwa tetangga mereka itu Kamis kemarin mengujicoba peluncuran rudal jarak pendek dan dicurigai merupakan bagian dari pemutakhiran kapabilitas senjata itu.

"Peluncuran ini diyakin merupakan pemutakhiran kapabilitas rudal dan tidak secara langsung terkait pada peluncuran rudal jarak jauh," kata surat kabar Korsel, Chosun Ilbo, mengutip pejabat militer setempat. (sj)

Terpopuler: Sakit yang Diidap Parto sampai Syifa Hadju Pernah Diperingatkan oleh Raffi Ahmad
Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Teddy John Sahala Marbun saat memberikan keterangan pers Jendral TNI bintang dua gadungan.(B.S.Putra/VIVA)

Nekat Datangi Markas TNI, Mayjen Gadungan Ini Ingin Nitip Kerabat Masuk Akmil

Pria berinsial JJ, mengaku sebagai anggota TNI pangkat Mayor Jenderal ditangkap saat mendatangi Markas Kodam I Bukit Barisan (BB). Ternyata TNI gadungan

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024