- VIVAnews/Tri Saputro
VIVAnews - ASEAN memuji keputusan Uni Eropa untuk menangguhkan sanksi dan embargo ekonomi atas Myanmar. Langkah ini diharapkan akan membuka hubungan yang lebih baik antara ASEAN dan Uni Eropa.
"Seluruh negara anggota ASEAN menyambut baik penangguhan sanksi atas Myanmar," kata Sekretaris Jenderal ASEAN Surin Pitsuwan dalam pernyataannya, Rabu 25 April 2012.
Keputusan penangguhan sanksi Eropa atas Myanmar diambil pada sidang menteri luar negeri Eropa di Luxembourg pada Senin 23 April lalu. Seluruh sanksi, termasuk pembekuan aset milik pejabat junta dan pelarangan berkunjung, kecuali perdagangan senjata, ditangguhkan selama setahun.
Penangguhan dilakukan setelah Eropa menganggap reformasi dan demokrasi di Myanmar adalah proses yang terus berjalan dan positif. Evaluasi selama setahun akan dilakukan, jika dirasa demokrasi Myanmar solid, bukan tidak mungkin Eropa mencabut permanen sanksinya.
"Kami telah menyerukan pencabutan sanksi oleh Eropa sejak pemilihan umum Myanmar pada 2011, dan kami kembali menyerukannya sesaat setelah pemilu sela awal April," kata Pitsuwan.
Pitsuwan mengatakan bahwa pencabutan sanksi dilakukan di saat yang tepat, di tengah upaya Myanmar membangun negeri. "Saya harap ketegangan hubungan antara ASEAN dan Uni Eropa akan segera sirna," kata Pitsuwan.
Sebelumnya, hubungan ASEAN dan Uni Eropa sempat menegang sejak Myanmar yang kala itu berada di bawah pemerintahan junta militer bergabung pada 1997. Eropa juga mengancam boikot pertemuan Uni Eropa-ASEAN saat Myanmar hendak menjadi ketua ASEAN pada 2006.
Selain Eropa, Amerika Serikat telah lebih dulu menghapuskan sanksi atas Myanmar. Jepang mengambil langkah lebih jauh, yaitu menghapuskan utang Myanmar sebesar 300 miliar yen.
Cuma Ini Mobil Teuku Ryan Setelah Ditinggal Ria Ricis Sebagai ‘Gudang Uangnya’
Setelah bercerai dengan Ria Ricis, Teuku Ryan terlihat hanya mengunggah mobil yang dia punya, dari sebelumnya ada banyak kendaraan mewah, sekarang hanya ada satu mobil...
