Kapal Perang Jepang Masuk Radar Serang China

Kapal perang Jepang, Yuudaichi
Sumber :
  • REUTERS/Japan Maritime Self-Defense Force/Handout

VIVAnews - Pertikaian Jepang-China di wilayah sengketa kian panas seiring munculnya provokasi dari kedua belah pihak. Terbaru, Tokyo protes setelah mengetahui radar militer China "mengunci" posisi kapal angkatan laut Jepang yang tengah berpatroli di Laut Timur akhir bulan lalu sehingga menjadi sasaran empuk penembakan.

Terpopuler: Sakit yang Diidap Parto sampai Syifa Hadju Pernah Diperingatkan oleh Raffi Ahmad

Menurut Kementerian Pertahanan Jepang, dilansir The New York Times, Selasa 5 Februari 2013, mengatakan ini adalah kali kedua China melakukan hal serupa. Sebelumnya, pada 19 Januari lalu, radar senjata China juga mengarah pada helikopter militer Jepang.

China lalu mematikan radar tanpa menembakkan satu peluru pun. Namun, Menteri Pertahanan China, Itsunori Onodera, memperingatkan tindakan China ini bisa memicu salah paham yang akhirnya akan berujung pada konfrontasi besar.

Onodera mengatakan, kapal perang China tersebut mengarahkan radar penembak mereka ke kapal penghancur Jepang pada 30 Januari lalu di dekat pulau sengketa Diaoyu atau Senkaku. Pulau ini dikendalikan Jepang, tapi juga diperebutkan oleh China dan Taiwan.

Laporan Kemhan Jepang, radar itu hanya mengarah selama beberapa menit, tanpa komunikasi dari kedua kapal. Saat masuk dalam radar China, kapal Jepang merespon dengan manuver menghindar. "Salah satu langkah saja bisa menciptakan situasi yang berbahaya," kata Onodera.

Tanggapan Beijing

Rizky Nazar Angkat Bicara Soal Dugaan Selingkuh, Beberkan Hal Ini

Belum ada komentar dari pemerintah China terkait hal ini. Namun sebelumnya, juru bicara Kemlu China mendesak Jepang untuk berhenti melakukan provokasi. "Kami meminta Jepang menghentikan provokasi dengan mengirimkan dengan rutin kapal dan pesawat ke perairan Pulau Diaoyu," ujar jubir Kemlu China, Hua Chunying.

Ketegangan antara China dan Jepang bermula saat Tokyo tahun lalu mengumumkan pembelian pulau sengketa dari warga Jepang. China murka dan mengirimkan pasukan pengawasnya di perairan ini. Sempat terjadi beberapa ketegangan saat kapal kedua negara berhadapan.

Konflik ini berujung pada renggangnya hubungan kedua negara, baik bisnis maupun diplomatis. Perusahaan mobil Jepang dilaporkan mengurangi atau menghentikan produksi mereka di China. Perayaan hubungan diplomatis mereka juga ditiadakan tahun lalu. (ren)

Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Teddy John Sahala Marbun saat memberikan keterangan pers Jendral TNI bintang dua gadungan.(B.S.Putra/VIVA)

Nekat Datangi Markas TNI, Mayjen Gadungan Ini Ingin Nitip Kerabat Masuk Akmil

Pria berinsial JJ, mengaku sebagai anggota TNI pangkat Mayor Jenderal ditangkap saat mendatangi Markas Kodam I Bukit Barisan (BB). Ternyata TNI gadungan

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024